slogan leutika prio

Katalog Buku

1431. Roterpin

RoterpinPopan bersama kawan-kawannya dari SMA Deboro dalam satu rombongan yang dipimpin oleh Budi melakukan pendakian di Gunung Jalamaya. Pada waktu melakukan pendakian, mereka tidak mengalami masalah dalam perjalanannya, karena dibantu oleh pendaki yang berpengalaman. Tetapi pada saat turun gunung, mereka di tengah perjalanan diterpa badai gunung yang menyebabkan rombongan Budi tercerai berai dan tersesat di atas gunung. Mereka semuanya hilang bagai ditelan hutan Gunung Jalamaya. Mereka semuanya mengal

1432. Ruang di Hati

Ruang di HatiPuisi adalah terapi jiwa bagi penulis maupun pembacanya. Pada puisi kita diajak untuk dapat mengekspresikan berbagai emosi dengan cara yang lebih indah. Kemarahan bahkan makian,kesedihan ataupun kebahagiaan, cinta atau benci, semua berhak diutarakan dengan cara yang semestinya dan inilah yang menghasilkan terapi bagi jiwa. Aku akan pergi satu hari nanti Untuk sebuah harga diri Dan orang-orang tak berhati Semoga bisa membuatmu berpuas hati Mereka menyebutku bukan wanita sholeha Dan aku tak punya niat untuk mengubahnya Tak ada bekalku untuk sampai kesana Sedekahku takseperti mereka Hanya senyum yang bisa kubagi Tak ada asap kalau tak ada api, ya ya ya Dan aku si api jadi pemeran utama, tak apa Lalu kau sibuk mengutarakannya ke seluruh dunia Tapi kau lalai menyebut dirimu sebagai pembakarnya Bahkan ingin disebut pahlawan karenanya Punya sahabat itu menyenangkan, bunda Punya sahabat itu sangat menyenangkan, ananda Apapun yang akan kau lewati bersama mereka Semoga kau kuat menghadapinya

1433. Ruang Ketik Media

Ruang Ketik MediaJika beberapa wartawan dihadapkan pada satu fakta, sudah pasti akan berbeda dalam gaya penulisan beritanya. Itu tidak saja dipengaruhi kecenderungan personal, media di mana dia bekerja, kepentingan, dan nilai pentingnya fakta-fakta itu. Bisa jadi, sebuah fakta ditulis mendalam oleh seorang wartawan lain karena kepentingan medianya berbeda. Itu pulalah mengapa terhadap fakta yang sama, seorang wartawan berbeda pula dalam jenis penulisan jurnalismenya. Dengan perkembangan teknologi yang kian pesat

1434. Ruang Rindu Seorang Skizofrenia

Ruang Rindu Seorang Skizofreniaada di naskah

1435. Rumah Air

Rumah AirRUMAH AIR, sebuah Antologi Cerpen dan Puisi hasil karya 32 orang penulis, yang bercerita tentang lingkungan paling dekat dan utama bagi kita, yaitu RUMAH. Dengan membaca buku ini, kita akan menemukan makna filosofis sebuah rumah dari berbagai aspek

1436. Rumah Di Atas Bukit

Rumah Di Atas BukitAda banyak kisah fiksi dalam berbagai tema yang disugukan oleh kumpulan cerpen ini, mulai dari percintaan, kekeluargaan, persahabatan, hingga remaja. Buka lembaran pertama dan bersiaplah untuk tenggelam bersama kisahnya hingga lembaran terakhir.

1437. Rumah Ibu

Rumah IbuKatakan, dimana tempat paling nyaman selain berada dalam rumah ibu?! Itu pertanyaan yang kerap kita acungkan ketika hidup sudah tidak lagi bersahabat. Disaat kita butuh tempat, kita butuh perlindungan bahkan kita butuh dekapan. Semua itu hanya ada pada ibu. Keagungan ibu menjelma malaikat, serupa mendung yang dingin, kadang pun lembut ibarat embun yang hening. Semua itu semata-mata, karena ibu amat mahir mendamaikan, ibu tak pernah alpha berkata rindu, ibu juga yang kerap terlatih untuk sabar. Rumah tanpa ibu selalu membikin hati tak menentu. Walau di dalamnya begitu bergelimang macam kekayaan, bertabur riuh tepuk-tangan, tapi cukuplah senyum ibu yang mewakili semuanya. Mampukah ibu hidup selamanya? Menemani dan mendatangkan rasa cinta? Sekumpulan cerpen dalam buku Rumah Ibu ini menyuguhkan aroma keibuan yang gigil. Di dalamnya bertabur wajah ibu yang beraneka rupa tapi tetap menentramkan. Sungguh, dengan membaca buku ini, seolah kita dikenalkan kembali bahwa ibu, tetaplah perempuan agung yang dititipkan tuhan untuk kita.

1438. Rumah Untuk Pulang

Rumah Untuk PulangAlma Hakeem, 25 tahun, cantik dan cerdas, namun labil secara emosi. Masa kecil yang menyakitkan membuat Alma selalu menyandarkan kebahagiaannya dari keberadaan orang lain. Membuatnya semakin invalid dengan “ketiadaan” Bama, kekasihnya. Dan, angin pun bertiup. Seorang Rado Alvelino datang dalam kehidupan Alma. Rado mempunyai ayah dan ibu yang saling bertegur sapa, namun tidak peduli. Ketika Alma dan Rado saling menatap untuk pertama kali, keduanya mengenali rasa “lapar” di mata masing-masing. Lapar akan cinta, sentuhan, dan perhatian. Rado mencintai Alma dengan cara yang ternyata benar-benar diinginkan Alma dari Bama. Alma yang merasa bersalah berusaha menghentikan semuanya dan ingin memperbaiki hubungannya dengan Bama, namun berartikah semua itu bila Bama bahkan tidak terlalu peduli untuk mempertahankannya? Sedangkan Rado jelas-jelas menegaskan: “Aku tidak akan pernah menyerah, karena aku berhak memperjuangkan cinta kamu, Al.” Alma berada pada saat-saat yang tidak mudah dijalani.

1439. Saat Warna-Warni Berbicara

Saat Warna-Warni BerbicaraWarna-warni selalu berbicara, ia selalu mewarni hidup ini bagai sinar pelangi. Antara nilai kehidupan, harapan hidup, kasih sayang selalu bersama dengan warna-warni ini selalu terukir. Ada warna makna kehidupan, makna harapan, makna arti cinta. Ya, warna-warni ini tak pernah memilah-milih diri. Ia mendengar, ia melihat, dan ia tafsiri semua itu. Di jalan bumi ini. Di hidup insani.

1440. Saatnya Kita Terbang Murah

Saatnya Kita Terbang Murahbuku mengenai seluk beluk penerbangan Indonesia

Leutika Leutika