Katalog Buku
1491. Seindah Cinta di Matamu
Dimas Herlambang, seorang pria muda berpenyakit jantung mencintai seorang gadis buta bernama Suci Rakasiwi yang ternyata penuh misteri. Suatu misteri yang ternyata mengikat masa lalunya dengan erat1492. Sejarah Filosofis Bea Cukai
Sulit untuk menemukan institusi dengan mandat sekompleks Bea Cukai. Dia dimandatkan untuk mengumpulkan penerimaan negara, tapi dituntut untuk menjaga perbatasan. Dia diamanatkan untuk memudahkan perdagangan, tapi harus mengawasi setiap barang yang keluar masuk negara. Dia harus memberantas penyelundupan, meski tidak diberi kewenangan penuh untuk mengawasi pengangkutan barang di dalam negerinya. Bea Cukai barangkali menjadi institusi yang paling transformatif di dunia. Sebagai institusi yang waji1493. Sejarah Sastra Berperspektif Gender
Berdasarkan pembacaan dan kajian terhadap beberapa buku sejarah sastra Indonesia, tampak bahwa buku-buku ter¬sebut masih memiliki kecenderungan bias gender. Buku-buku tersebut tampak mengabaikan karya, krea¬tivitas, keberadaan para pengarang perempuan. Artinya, masih diperlukan penulisan sejarah sastra yang berperspektif gender. Sejarah sastra yang tidak hanya mencatat perkembangan berbagai genre dan fenomena sastra, tetapi juga sejarah sastra yang memberikan porsi yang adil dalam mencatat, menganalisis, dan memberikan tempat, tidak hanya pada kegiatan sastra para sastrawan laki-laki, tetapi juga para sastrawan perempuan, serta memahami bagaimana relasi gender yang terefleksi dalam karya-karya sastra tersebut. Di samping disusun kurang mempertim¬bangkan aspek gender, buku-buku sejarah sastra tersebut, dalam perspektif teori feminis, dapat dikategori sebagai produk ilmu pengetahuan male¬ stream (“arus laki-laki”) dengan epistemologi modern se¬bagai “cara laki-laki me¬ngetahui”. Oleh karena itu, saat¬nyalah sekarang di¬susun sejarah sastra yang berpers¬pektif gender, yaitu sejarah sastra yang menggunakan epistemologi sudut pandang feminis.1494. Sejarah Tanah-Orang Madura: Masa Awal, Kedatangan Islam, Hingga Invasi Mataram
Stereotip orang Madura yang akan ditangkap dari pendapat orang-orang di luarnya kebanyakan sangat menarik. Ada yang akan mengasosiasikannya dengan profesi sebagian orang Madura di rantau sebagai penjual sate, ada yang mengimitasi dialek mereka seraya berkata, “Ta’... iye....”, ada pula sebagian langsung teringat dengan tokoh kawakan asal Madura yang kerap tampil di TV, atau ada saja yang mengaitkannya dengan ‘celurit’ serta ‘kumis lebat’. Reaksi ini lumrahnya di kalangan awam. Mungkin pasca dir1495. Sejengkal Dari Tubir: Menghimpun Serpihan Problematika Hukum
“Tulisan-tulisan yang dibuat oleh Umar ini memiliki analisis luar biasa yang dikemas dalam bahasa yang begitu eloknya. Apakah ada yang bisa membyangkan bahwa ini adalah karya mahasiswa yang baru semester lima saja? Bayangkan apa yang terjadi kelak setelah Umar sudah doktor! Saya berharap ini adalah sebuah teladan bagi mahasiswa lain bukan hanya dalam mengasah knowledge dan skill, melainkan juga untuk menjadikannya bermanfaat bagi masyarakat luas.” Fajri Matahati Muhammadin, S.H., LL.M. (Dosen De1496. Sejumlah Ingatan dan Cerita-Cerita (Sekadar Kumpulan Cerpen)
Beberapa cerpen dalam antologi ini sebenarnya sudah lahir di akhir tahun 2003. Kala itu saya tengah mempersiapkan sebentuk suvenir buat teman-teman sekolah berupa rekaman pristiwa yang saya kemas ke dalam bentuk cerita. Hanya saja impian itu tidak tewujud, saya tak punya akomodasi guna mengaktualkannya. Dan file cerita-cerita itu mengendap di sejumlah komputer teman. Kira-kira tahun 2005, saya menghubungi kembali teman yang pernah saya gunakan perangkat komputernya. Sial, komputer itu rusak dan tentu saja kematian bagi nafas cerita-cerita itu. Tahun 2006, berbekal catatan harian, cerita-cerita itu saya coba lahirkan kembali dan akhirnya terkabul. Saya mencetak dan menjilidnya lalu saya beri kepada sejumlah teman yang saya anggap punya kaitan sejarah dengan muatan cerita itu. Tentu beragam respon yang kemudian saya terima, tapi semuanya sepakat kalau kelak cerita-cerita itu ada baiknya diterbitkan. Setidaknya pantas untuk disebut sebagai buku kumpulan cerita. Dan barulah tahun ini, kumpulan cerita ini terbit. Saya menambahkan sejumlah cerita yang saya tulis di kisaran tahun 2008 hingga 2010 guna melengkapi keutuhan sebuah buku (Penambah jumlah halaman). Nah, kira-kira demikianlah, setidaknya sidang pembaca sudah punya dasar penilaian tentang segala hal ikhwal menyangkut kronologis lahirnya antologi cerpen ini (kalau bisa dikatakan demikian) dan sudah saya beberkan dengan sangat cerewet.1497. Sekarang Saatnya, Belajar Menulis Dengan Menulis
Ingin jadi penulis? Menulis diperlukan keberanian. Dan yang tidak kalah pentingnya adalah rajin berlatih, menulis, menulis, dan terus menulis. Tidak ada istilah malas, dalam kamus orang yang ingin jadi penulis. Malas membaca, malas berbagi, malas menulis. Malas adalah musuh besar bagi yang ingin mewujudkan mimpinya jadi penulis. Buku ini hanya sekadar ajakan kepada kita semua untuk berbagi dengan menulis. Selanjutnya, terserah pada diri kita masing-masing mau atau tidak melakukannya. Kalau mau melakukannya, bunuh rasa malas itu. Bersemangatlah untuk membuktikan bahwa kita memang mampu menulis. Ibarat menanam padi, pasti kita akan menuai padi, begitu pula menanam tulisan, hasilnya pasti tulisan. Dan ujung-unjungnya pasti menuai manfaat. Kelemahan kita yang terbesar terletak pada sikap kita yang mau menyerah pada keadaan. Satu cara yang paling sukses justru terletak pada kesempatan kita mencobanya sekali lagi. Begitu kata Thomas Alva Edison. Penasaran? Silakan baca buku ini! Saya1498. SEKARANGLAH SAATNYA! Sembilan Episode Hidup Meraih Seribu Mimpi
Tidak ada yang mustahil di dunia ini, semua bisa kita peroleh selama kita memiliki kemauan keras. Berawal dari sebuah mimpi hidup seseorang akan memiliki tujuan. Mimpi bukan sekedar angan-angan, dan tidak ada sesuatu yang berhak membatasi mimpi seseorang. Jangan biarkan mimpi sekedar khayalan bagai sebuah kisah di negeri dongeng. Sekaranglah Saatnya!. Kerahkan segala kamampuan untuk mewujudkan mimpi dan harapan. Sembilan episode ini mengungkapkan strategi seperti apa yang memudahkan seseorang dapat mewujudkan mimpinya, cara yang sederhana namun hasil luar biasa. Buktikan!. Hidup tidaklah kekal, dari ketidakkekalan itu bagaimana cara memanfaatkan hidup dengan mimpi dan strategi meraihnya. Temukan jawabannya sekarang juga!1499. Sekeping Warna Cinta
Ini adalah sebuah antologi yang berisi 23 kisah cinta fiktif namun menggugah. Menceritakan kala cinta itu datang dan juga pergi, ketika cinta menimbulkan rindu dan luka yang dalam.1500. Sekolahku, Sekolah Kampungan tapi Berprestasi
Betulkah SMA Negeri 1 Maniangpajo, Sekolah Kampungan? Ya, sekolah ini memang berdiri di sebuah perkampungan. Dikelilingi areal persawahan, tapi berada di depan Pusat Pemerintahan Kecamatan Maniangpajo. Apakah terbelakang? Ya, sekolah ini memang berdiri di belakang rumah rakyat. Tapi, yang terdepan dalam menerapkan sistem pendaftaran peserta didik baru secara online. Apakah ketinggalan? Ya, sekolah ini memang tertinggal dari sarana prasarana yang memadai. Tapi, sarat dengan prestasi. Inilah bukuSebelumnnya [1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8] [9] [10] [11] [12] [13] [14] [15] [16] [17] [18] [19] [20] [21] [22] [23] [24] [25] [26] [27] [28] [29] [30] [31] [32] [33] [34] [35] [36] [37] [38] [39] [40] [41] [42] [43] [44] [45] [46] [47] [48] [49] [50] [51] [52] [53] [54] [55] [56] [57] [58] [59] [60] [61] [62] [63] [64] [65] [66] [67] [68] [69] [70] [71] [72] [73] [74] [75] [76] [77] [78] [79] [80] [81] [82] [83] [84] [85] [86] [87] [88] [89] [90] [91] [92] [93] [94] [95] [96] [97] [98] [99] [100] [101] [102] [103] [104] [105] [106] [107] [108] [109] [110] [111] [112] [113] [114] [115] [116] [117] [118] [119] [120] [121] [122] [123] [124] [125] [126] [127] [128] [129] [130] [131] [132] [133] [134] [135] [136] [137] [138] [139] [140] [141] [142] [143] [144] [145] [146] [147] [148] [149] [150] [151] [152] [153] [154] [155] [156] [157] [158] [159] [160] [161] [162] [163] [164] [165] [166] [167] [168] [169] [170] [171] [172] [173] [174] [175] [176] [177] [178] [179] [180] [181] [182] [183] [184] [185] [186] Selanjutnya