Katalog Buku
1521. Senandung Sahabat
Senandung Sahabat ini bercerita tentang ungkapan hati para sahabat dalam kehidupan cinta dan persahabatan mereka. Ditulis oleh para sahabat dari berbagai penjuru nusantara.1522. Senandung Subuh
Dalam berbagai kitab telah dibahas bagaimana indah dan dahsyatnya Allah menciptakan waktu subuh yang penuh berkah. Sekaligus sebagai cobaan bagi orang-orang yang beriman. Sajak dan buku ini hanya mengais sedikit dari ketakjuban saya pada waktu subuh.1523. Senang-Susah It Is Okay: Sikap Hidup Mukmin Terhadap Nikmat dan Musibah
enang dan susah bagi seorang mukmin adalah baik, karena dia bisa menyikapinya. Ketika diuji kesenangan, dia bersyukur. Dia gunakan kesenangan itu untuk melakukan ketaatan-ketaatan kepada Allah. Dia bekerja, shalat, zakat, puasa, haji, dan bentuk-bentuk ketaatan lainnya.1524. Senarai Tarian Imaji
Biarkan pesona senarai tarian imaji menari dalam kepalamu. Tak berdinding. Tak berbatas.1525. Sengkarut Daerah Tertinggal: Buah Terlarang Desentralisasi
Maraknya pemekaran daerah, pembentukan Undang-undang Desa, penguatan ekonomi lokal melalui BUMDes, termasuk pembentukan beragam lembaga yang menangani isu kesenjangan di semua level pemerintahan merupakan ikhtiar yang telah dan sedang diupayakan banyak pihak. Buku ini membahas beberapa isu di atas sehingga dapat menjadi rujukan penentu kebijakan, konsultan, serta semua pihak yang merindukan perbaikan kesejahteraan masyarakat.1526. Senina
“Ide-ide akan terus bertumbuh kalau kita bersama, maka kita harus tinggal di bawah atap yang sama. Idelah yang menjadikan kita orang yang bermanfaat atau tidak. Ide-ide yang akan mengubah dunia nantinya” (Senina). “Kau tahu Rul, besok-besok orang-orang akan bunuh-bunuhan demi air, sekarang kau tengok, orang-orang menghabisi satu negeri karena minyak, tapi besok tidak. Jadi kaucintai hutan, cintai pohon-pohon, cintai lingkungan, cintai rimbawan. Besok orang-orang akan berbondong-bondong ke neger1527. Senja
Kelahiranku adalah ketika sang mentari akan meninggalkan peraduannya. Sore hari menjelang malam, karena itulah aku dinamakan Senja...1528. Senja Berganti Fajar
Jadilah engkau di dunia laksana orang asing atau orang yang menyeberangi jalan. Ibnu Umar r.a. berkata, “Bila engkau berada di sore hari maka jangan menunggu datangnya pagi dan bila engkau di pagi hari maka jangan menunggu datangnya sore. Manfaatkan waktu sehatmu sebelum sakitmu, dan waktu hidupmu sebelum matimu.” (HR. Bukhari) “Kedewasaan terbentuk karena faktor keimanan, bukan banyaknya angka. Kelembutan akan menghadirkan ketenangan. Ketulusan akan menghadirkan keikhlasan karena yang tulus ya1529. Senja di Bukit Mananggala
“Apa kau sudah lupa waktu aku menggunting rambutmu dari belakang ketika kita belajar matematika?” Ari bertemu dengan teman SD-nya, Elisa, dengan tidak sengaja di Bukit Mananggala setelah bertahun-tahun berpisah. Pertemuan itu membawa kembali ke masa-masa mereka masih bersekolah dan kelakuan-kelakuan kekanakan yang sekarang mereka tertawai. Masa lalu memang tidak pernah bisa dilupakan karena sudah menjadi bagian diri kita sendiri. Seperti Fahdis yang akhirnya pulang kampung, dengan harapan seseo1530. Senja di Chao Phraya
Senja di Chao Phraya mengisahkan perjalanan cinta antara Laras, janda beranak dua yang bermukim di Jogja, dengan Osken, lelaki lajang berdarah campuran Kazakhstan dan Irlandia yang lahir di Amerika. Meskipun keduanya sudah memasuki usia tengah baya namun jalinan kisah cinta mereka penuh kelok dan liku, tidak jauh berbeda dengan yang dialami para remaja. Sebagai janda beranak dua pada awalnya Laras tidak menginginkan bersuami lagi. Namun dalam perjalanan kerjanya ke Bangkok, Thailand, perempuan Jawa ini bertemu dengan lelaki lajang bermata hijau dengan senyum sedikit menyeringai yang memesonanya. Lelaki itu, Osken, hidup berpindah-pindah dari satu negara ke negara lainnya. Ketika bertemu Laras, ia merasa menemukan oase di tengah kegersangan hidupnya. Namun Laras terlalu takut untuk menerima Osken ke dalam hidupnya meskipun ia sangat mencintainya. Kisah mereka berawal di Bangkok, Thailand dan Berakhir di Washington, D.C., Amerika.Sebelumnnya [1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8] [9] [10] [11] [12] [13] [14] [15] [16] [17] [18] [19] [20] [21] [22] [23] [24] [25] [26] [27] [28] [29] [30] [31] [32] [33] [34] [35] [36] [37] [38] [39] [40] [41] [42] [43] [44] [45] [46] [47] [48] [49] [50] [51] [52] [53] [54] [55] [56] [57] [58] [59] [60] [61] [62] [63] [64] [65] [66] [67] [68] [69] [70] [71] [72] [73] [74] [75] [76] [77] [78] [79] [80] [81] [82] [83] [84] [85] [86] [87] [88] [89] [90] [91] [92] [93] [94] [95] [96] [97] [98] [99] [100] [101] [102] [103] [104] [105] [106] [107] [108] [109] [110] [111] [112] [113] [114] [115] [116] [117] [118] [119] [120] [121] [122] [123] [124] [125] [126] [127] [128] [129] [130] [131] [132] [133] [134] [135] [136] [137] [138] [139] [140] [141] [142] [143] [144] [145] [146] [147] [148] [149] [150] [151] [152] [153] [154] [155] [156] [157] [158] [159] [160] [161] [162] [163] [164] [165] [166] [167] [168] [169] [170] [171] [172] [173] [174] [175] [176] [177] [178] [179] [180] [181] [182] [183] [184] [185] [186] Selanjutnya