slogan leutika prio

Katalog Buku

1571. Simpul Cinta

Simpul CintaFarhan tak pernah melepaskan keyakinannya pada Allah bahwa pilihannya adalah sebuah pilihan yang tepat. Baginya menikah adalah sebuah cara agar semakin mencintai Allah. Dari Farhanlah, Nia merasa pengabdiannya sebagai istri membuatnya semakin beriman

1572. Sinar Romantis Para Aktivis

Sinar Romantis Para AktivisBersama Empat Sinar melaksanakan program kesiagaan bencana, Rana memperoleh kembali semangat hidup setelah kekasihnya meninggal akibat kecelakaan. Keimannya mengalami peningkatan hingga banyak perubahan dalam dirinya. Kemarahan serta kebenciannya pada Aji (lelaki yang telah menabrak kekasihnya hingga meninggal) berubah menjadi rasa terima kasih lewat sebuah kesalahan yang tak disengaja. Persahabatan Empat Sinar makin berwarna dengan romantika cinta antara Rana dan Fakhru yang dihiasi kesala

1573. Sindroma Nyeri Miofasial pada Otot Mastikasi

Sindroma Nyeri Miofasial pada Otot MastikasiSindroma nyeri miofasial pada otot mastikasi merupakan kelainan di mana penderita merasakan nyeri pada otot-otot mastikasi sehingga menimbulkan keluhan lain yang memengaruhi aktivitas rahang, seperti terbatasnya kemampuan untuk membuka rahang, nyeri sendi, hingga adanya bunyi sendi. Terdapat beberapa faktor yang diketahui berpotensi untuk menimbulkan sindroma nyeri miofasial, di antaranya adalah berlebihnya beban pada otot mastikasi yang berlangsung secara kontinu dalam jangka waktu panjang, str

1574. Sinetron Itu Indah?

Sinetron Itu Indah?SINETRON adalah kependekan dari “Sinema Elektronik” drama kejar tayang yang ditayangkan di stasiun televisi setiap malam non stop mulai dari maghrib sampai tengah malam. Sajian yang diberikan dalam sinetron berbeda alur dan cerita (cerita yang tidak bisa di nalar lebih tepatnya) begitu pula tokoh tokohnya, namun ujung ujungnya pasti satu tujuan kalo gak cinta pasti harta. Dalam komik strip ini semua hal tentang sinetron Indonesia akan dibahas secara asyik, seasik-asiknya. Komik Sinetron Itu Indah berisi tentang kritik terhadap sinetron yang ada di Indonesia. Ilustrasi yang menarik, cerita yang lucu dan membangun patut untuk diikuti.

1575. Sinetron, Menghibur Diri Sampai Mati

Sinetron, Menghibur Diri Sampai MatiPenonton sinetron kebanyakan bukan berasal dari orang yang berpendidikan tinggi (dari segi ilmu bukan sekadar gelar semata). Mereka inilah penonton yang dieksploitasi oleh tayangan. Dan mereka inilah yang memang tidak mau diajak untuk berpikir kritis. Kelompok ini bisa jadi akan beranggapan bahwa apa yang ditayangan televisi itulah kenyataan sebenarnya. Padahal bukan seperti itu, bukan? Judul buku ini bisa mempunyai dua arti; pertama, sinetron akan terus menghibur sampai penontonnya bosan sendiri, untuk tak mengatakan mati disebabkan menonton sinetron. Kedua, sinetron hanya bisa dibunuh fungsi menghiburnya kalau televisinya dimatikan.

1576. Singa Bauhinia

Singa BauhiniaBuku yang sengaja dibuat untuk Indonesia - RADAR KEDU, 19 Februari 2011

1577. SINGAPORE - Ketika Metropolitan Itu Peduli 2

SINGAPORE - Ketika Metropolitan Itu Peduli 2Cerita Singapore, sebuah negeri mungil tetangga negara tercinta kita, masih berlanjut. Pembuktianku tentang banyak hal tentang Singapore, benar-benar masih berlanjut. Aku keliling ke Singapore, sudah belasan kali dan itu benar-benar ingin aku buktikan, bahwa negeri mungil Singapore ini, mampu membangun negaranya sebagai “tempat tinggal” yang nyaman dan aman bagi warganya. Ketika mereka bisa, walau negara kita jauh lebih besar dari Singapore dengan berbagai masalah heterogen yang tidak bisa disamakan dengan Singapore, aku yakin sekali, setidaknya negara kita bisa mengikuti cara mereka untuk membangun negaranya, lebih nyaman bagi warganya. Aksesibilitas dan fasilitas-fasilitas bagi warga Singapore, benar-benar diperhatikan supaya pemerintah bukan hanya meminta melakukan kewajiban-kewajiban mereka, tetapi juga pemerintah memenuhi kebutuhan sesuai dengan masingmasing keterbatasannya. Singapore, adalah salah satu yang bisa memberikan contoh untuk negara kita, dan cukup mudah untuk membuktikannya karena hanya 1½ jam terbang. Dan, itu akan terus aku buktikan dan kutuliskan bahwa negara kita pun mampu untuk membangunnya, untuk kita semua.

1578. SINGAPORE Ketika Metropolitan itu Peduli (Arsitektur,Perencanaan Kota & Peduli Disabilitas)

SINGAPORE Ketika Metropolitan itu Peduli  (Arsitektur,Perencanaan Kota & Peduli Disabilitas)Setelah 2 tahun pandemic mulai berangsur melemah, aku siap traveling lagi keliling dunia lagi. Salah satunya dan pertama kali aku terbang ke luar negeri setelah pandemic adalah ke Singapore. Terima kasih sekali tuhan Yesusku, ketika selama pandemic ini aku tetap dan selallu sehat, karena Tuhan selalu melindungiku, sehingga aku mampu melewati masa2 sulit dunia melawan pandemic, juga untukku. Lalu, aku memikirkan bagaimana jika Singapore justru membuat aku sakit, tetapi justru negeri singa ini membuat aku sehat dan excited, bersama dengan Tuhan Yesusku untuk melakukan sebuah mimpi besarku untuk menuliskan beberapa buku bertema “Disabilitas di 4 Benua”, dan ini dimulai dengan Indonesia dan Singapore. Terima kasih juga, ketika perjalananku ke Singapore untuk survey disabilitapun, memberikan dampak2 positif bagi Indonesia, dan Tuhan pun memberikan seorang “malaikat plindung” untukku, yang selalu membantuku sampai sedetail2n ya di Singapore. Terima kasih sekali untuk mas Kardy Chiu, seorang malaikat pelindung yang diberikan Tuhan untukku selama aku berada di negeri cantik tersebut. Dan dalam hitungan beberapa bulan, sebuah buku baru bertema Singapore, Arsitektur dan Disabilitas ini, berhasil diterbitkan! Puji Tuhan Semesta Alam …… Semoga buku ini memberikan inspirasi bagi banyak orang tentang sbuah kehidupan yang mempunyai banyak jenis manusia, dan kita semua mempunyai hak dan kewajiban yang sama sebagai warga Negara, dan itulah yang aku mau angkat, salah satunya dalam buku ini tentang disabilitas ……

1579. Singgah ke Desa Rangkat

Singgah ke Desa RangkatPada tanggal 02 dan 03 Juli 2011 yang lalu, ‘Desa Rangkat’, sebuah komunitas para penulis Kompasiana, telah melaksanakan kopdar pertamanya di Ganjuran, Sumbermulyo, Bambanglipuro Bantul. DI Yogyakarta (di tempat kediaman sesepuh ‘Desa Rangkat’, Bapak E. Astokodatu). ‘Desa Rangkat’ adalah wadah komunitas warga Kompasiana dalam menuangkan segala ide dan imajinasi kreatif akan sebuah desa yang tumbuh kembang bersama rasa Toleransi, Kesamaan, Persaudaraan dan Persahabatan juga rasa Kekeluargaan yang dijunjung tinggi. ‘Desa Rangkat’ merupakan desa yang dibangun dan dibesarkan melalui hati dan rasa dengan prinsip Diskusi Elok Sarat Asah-asih-asuh dalam meRANGkai KATa. Pertemuan ‘Desa Rangkat’ telah dihadiri oleh dua puluh sembilan warga dari berbagai daerah antara lain dari Jakarta, Depok, Bekasi, Bandung, Semarang, Klaten, Temanggung, Situbondo, Jember, Surabaya, Palembang, Makassar, Gorontalo, Menado dan tuan rumah DI Yogyakarta. Mengingatkan kita pada semboyan : “A Happiness is When We Make Somebody Else Happy” (Kebahagiaan hakiki adalah pada saat kita mampu membuat orang lain berbahagia). Semboyan tersebut sarat makna filosofis, yang belum tentu dapat dicerna dengan modal kecerdasan saja. Perlu kebersihan hati dan kepekaan rasa, agar kita bisa berbagi dengan sesama. Maka terbangunglah Desa Rangkat yang awalnya adalah kumpulan RANGkaian KATa, berupa puisi. Kemudian setelah Mommy mengangkatku menjadi Kepala Desa, sekaligus suami dalam setting Desa Rangkat, maka kuusulkan agar Desa Rangkat dijadikan akronim dari Diskusi Elok Sarat Asah-asih-asuh dalam meRANGkai KATa di komp

1580. Sintaksis Bahasa Yunani Perjanjian Baru

Sintaksis Bahasa Yunani Perjanjian BaruBuku ini merupakan penyempurnaan bahan ajar mata kuliah bahasa Yunani Perjanjian Baru dengan fokus pada sintaksis sehingga penulis memberi judul buku ini Sintaksis Bahasa Yunani Perjanjian Baru. Sintaksis Bahasa Yunani Perjanjian Baru sangat diperlukan untuk mendalami studi eksegesis Perjanjian Baru. Pembaca akan menemukan berbagai hubungan sintaksis (tata bahasa) antarkata, frasa, dan klausa di dalam sebuah kalimat. Sintaksis menganalisis hubungan tersebut sehingga pemahaman sebuah kalimat atau

Leutika Leutika