Katalog Buku

Cerita yang mengisahkan tentang seorang siswa baru bernama Rifai. Dia menemukan teman-teman barunya saat duduk di kelas 10. Seiring berjalannya waktu, Rifai dan kedua sahabatnya itu, Adryan dan Zaki, membentuk sebuah grup yang bernama Three in One. Ideologi terbentuknya grup Three in One adalah atas dasar persahabatan dan menjunjung cita-cita masing-masing anggota grup. Begitu banyak halangan dan rintangan dari setiap peristiwa yang dialami, mereka tetap kuat untuk menjaga persahabatan mereka ag
.jpg)
Elena, perempuan muda yang patah hati karena Rifan kekasihnya meninggalkannya begitu saja tanpa kabar. Ia mencoba melupakan Rifan dengan menyibukkan diri pada pekerjaan. Namun suatu hari ia kembali bertemu dengan lelaki itu saat ia merasa tengah jatuh cinta pada Elang. Siapa yang akan dipilihnya? Rifan, atau Elang?
Larasati, hidupnya keras sejak kecil. Ia lahir dari sebuah keluarga sederhana dari desa dengan terus dibayang-bayangi sosok adiknya yang dianggap lebih cantik. Karena seringnya menerima penghinaan, dengan penuh tekad ia mampu merubah diri menjadi perempuan cantik yang tegar dan berharta, namun ketika ia jatuh cinta pada sosok Elang, mampukah ia tetap mempertahankan harga diri dan menang dari penghinaan?
Erna yang berasal dari keluarga kaya di kampung tak mampu menolak nasib yang membuat ia harus menghadapi kerasnya hidup di ibukota. Meski terbiasa hidup dalam kemewahan dan tak pernah berpikir untuk jatuh cinta pada seorang Rifan yang sederhana, namun akhirnya ia tak mampu menolak perasaan itu.
Tiga orang perempuan yang datang dari kehidupan dengan latar belakang berbeda terlibat dalam kisah cinta yang memaksa mereka untuk saling bertemu.

Sambil menggeram marah, Si Pembuat Onar melirik tajam ke arah Putri Naysila kecil. Ia lalu cepat mengambil ember yang tadi, masih ada sepertiga sisa lumpur didalamnya, "Kau, gara-gara kau rencanaku gagal. Sekarang terima akibatnya!!" bentak Si Pembuat Onar sembari mengangkat ember tinggi-tinggi, hendak menyiramkannya pada Putri Naysila yang terdiam ketakutan.
Dua detik.. Satu detik.. Tidak, hanya dalam waktu setengah detik saja, WUUUSH..!! angin sangat kencang tiba-tiba saja datang. Dan bersama

Tiga Tangis Sejuta Bianglala, sebuah ringkasan epik perjuangan para perempuan semesta. Pengorbanan, keteguhan, perjuangan, keteladanan adalah warna yang diemban oleh karya sarat makna. Endang Gumintang dan kawan-kawan mencoba mengekspresikan seluruh kisah ringkas mereka untuk Anda. Hiduplah bersama tangis, namun bukan tangis pembawa duka, melainkan tangis pengantar bahagia, pembawa berita surga, peneduh jiwa, bersama sejuta bianglala. Selamat menikmati!

Amano Shinji adalah seorang manusia homo aka MaHo yang berasal dari keturunan biasa-biasa saja, sangat menyukai Saga, seorang pangeran yang berasal dari keturunan kerajaan. Suatu hari mereka bertemu dalam sebuah insiden yang tidak bisa mereka lupakan. Shinji mencium paksa Saga dan hal inilah yang membuat Saga marah sekaligus sedih. Ciuman pertamanya telah dirampas begitu saja oleh orang yang tidak dikenalnya. Padahal, ciuman pertamanya itu sangat ingin dia tujukan kepada orang yang sangat disayanginya, yaitu Pangeran Hiroto, sepupunya. Shinji yang mengetahuinya merasa sangat menyesal sekaligus shock, ternyata Saga juga seorang manusia homo!!

Buku antologi puisi Tilas Waktu memuat beberapa puisi yang ditulis oleh penyairnya dalam rentangan waktu antara tahun 1977 sampai sekarang. Buku ini memuat puluhan puisi dengan berbagai variasi tema seperti cinta, kematian, spiritual, filsafat hidup.

Cinta pertamanya. Cinta yang tak sanggup dilupakannya hingga sekarang.
"... Meski ada yang mengatakan cinta itu menyakitkan, tapi bagiku, cinta sebuah rasa yang manis. Aku ingin memberikan rasa manisku untuk orang yang kusukai." Senyumnya.
"Itu salah satu dialog di film Bersama Dengan Cinta."
"Dialog itu nggak ada di film."
Anna tersenyum. "Kamu menontonnya rupanya."
Juna tergagap.
"Jun," panggil Anna.
Jantung Juna mendegup. Suara Anna yang memanggil namanya terdengar sangat manis. Sepert

Buku ini membahas secara mendalam tentang tindak pidana zina sebagaimana diatur dalam Pasal 284 KUHP. Tindak pidana zina berdasarkan pasal tersebut mensyaratkan salah satu pihak atau kedua belah pihak (laki-laki dan/atau perempuan) harus terikat perkawinan dan deliknya bersifat aduan absolut. Berbeda halnya dengan tindak pidana zina menurut masyarakat Indonesia yang berdasarkan Pancasila yang didalamnya terdapat nilai-nilai kultural-religius. Menurut adat dibeberapa daerah tidak mensyaratkan salah satu pihak terikat perkawinan, apalagi dalam agama yang mengartikan tindak pidana zina lebih luas yaitu melakukan hubungan seksual di luar perkawinan yang sah.

Ada dua ekor katak, yang satu tinggal di sawah dan yang satu lagi tinggal di darat (jalan). Katak yang tinggal di sawah berkata kepada katak yang tinggal di pinggir jalan, “Tempatmu terlalu berbahaya, tinggallah denganku di sawah.”
Katak yang tinggal di jalan menjawab, “Aku sudah terbiasa di sawah, aku malas untuk pindah ke sawah lagi.”
Beberapa hari kemudian, katak yang tinggal di sawah menjenguk katak yang tinggal di jalan. Namun katak yang tinggal di sawah menemukan si katak sudah mati dilindas mobil yang lewat.
Ternyata sangat mudah menggenggam nasib kita sendiri, cukup hindari kemalasan saja.

“Ketika hidup memang harus memilih, bahkan dalam hal keyakinan sekalipun.”
Saat berhadapan dengan Tuhan sekalipun, Tuhan meminta kita untuk memilih saat kita sedang bersama-Nya. Merasakan ketenangan bak dininabobokkan bidadari-Nya, atau merasa disekap problema yang nyatanya untuk menguji kesetiaan seorang hamba?
Manusia tidak dapat terpisahkan oleh sikap egoisnya sebagai hamba. Menuntut banyak hak dari Tuhan ketika baru saja menunaikan kewajibannya. Dan urusan kita dengan Tuhan, memang tak selaras matematika yang satu ditambah satu sama dengan dua.
Inilah kumpulan cerpen yang menghadirkan berbagai warna kehidupan dalam berbagai keyakinan. Ditulis berdasarkan kesadaran penulis akan ragam agama yang seharusnya menjadikan kita saling menghormati dan menyayangi atas nama Tuhan kita masing-masing.
Kumpulan cerpen Titik Terakhir ini ditorehkan oleh Yudistira Kusuma bersama teman-teman dari FLP Cabang Ciputat lainnya yang ingin menghadirkan makna Tuhan dalam setiap kepala hamba-Nya.