slogan leutika prio

Katalog Buku

371. Dandelion Dalam Rindu

Dandelion Dalam RinduArie Rachmawati is a talented author who knows how to tell a compelling story. “Cinta Sebatas Angan” is a moving story of love that crosses the boundaries of culture and distance. Arie writes with skill and sensitivity which captures both the mind and the heart. (Max Ridgway, musician/gitaris)

372. Dapat Apa Dari Puasa: Sebuah Renungan Tentang Hakikat dan Tujuan Puasa

Dapat Apa Dari Puasa: Sebuah Renungan Tentang Hakikat dan Tujuan Puasa”Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan kepadamu berpuasa sebagaimana telah diwajibkan kepada orang-orang sebelum kamu supaya kamu bertaqwa.” (QS. Al-Baqarah [2]: 183) Bulan Ramadhan sudah datang lagi. Satu hal yang perlu dicamkan, hendaknya kita tidak terjebak pada rutinitas kedatangannya. Kita harus mulai menghayati apa kira-kira maksud kegiatan yang kelihatannya sepele seperti tidak makan dan tidak minum itu, serta bagaimana hubungan puasa dengan taqwallah itu bisa dijelaskan. Buku Dapat Apa Dari Puasa ini bermaksud untuk menyuguhkan sebuah renungan tentang hakikat dan tujuan puasa. Puasa sebenarnya adalah media pelatihan pengendalian diri (self control training). Jika puasa sudah dilakukan dengan benar, maka puasa akan memberikan pengaruh yang begitu dahsyat, yaitu latihan untuk menghindari perbuatan-perbuatan yang dilarang oleh Allah SWT. Itu berarti puasa membentuk mental taqwallah yang tinggi. Hal itu disebabkan karena selama menjalankan ibadah puasa, seseorang memang dilatih untuk bertaqwa. Ketika orang yang berpuasa sudah bisa melaksanakan ketentuan-ketentuan di dalam puasa, maka puasa akan menjadi sebab munculnya taqwa di dalam diri orang yang berpuasa itu. Inilah yang dimaksudkan ‘taqwa sebagai tujuan puasa’ dalam QS. Al-Baqarah Ayat 183. Istilahnya, taqwa itu jugalah sebenarnya yang didapat dari puasa... *** “Puasa yang selama ini dipahami hanya ritual saja, maka dengan membaca buku karya Achmad Sjamsudin ini kita akan tahu hakikat dan manfaat puasa.” KH Abdurrahman Navis Lc MHI, Ketua Bidang Fatwa MUI Jawa Timur

373. Dari Arizona, New Mexico, Sampai Texas

Dari Arizona, New Mexico, Sampai TexasFiiiuuuuhhhhh ………… Pengalaman2 ku di Amerika, sungguh menarik, bukan? Dari NASA, pesawat America Airline, bertemu dengan “Lucky Luke”, Benteng Alamo, bahkan makan di “The Hooters”, sebuah restaurant yang dilayani oleh gadis2 cantik dengan baju2 minim …… Bahkan, kisahku terakhir tentang badai yang melanda penerbanganku dari Dallas ke Jakarta, tahtun 2017 lalu adalah pengalamanku yang paling mengerikan sekaligus yang sangat luar biasa! Badai mengguncang pesawatku, sampai aku pasrah dan berserah jika pesawatku jatuh. Tetapi Tuhan berkehendak lain, sehingga sampai sekarang aku masih ada dan menuliskan cerita ini untuk sebuah inspirasi. Buku ketiga tentang Amerika ini, bukan buku terakhir tetapi akan ada lagi buku2ku tentang Amerika setelah ini. Termasuk tentang East Coast, Pantai Timur Amerika yang terkenal tentang dunia keperintahan Amerika Serikat ….. Amerika memang sebuah dunia yang unik ……

374. DARI BIROKRASI YANG MELAYANI MENUJU BEBAS KORUPSI DI KONAWE SELATAN

DARI BIROKRASI YANG MELAYANI MENUJU BEBAS KORUPSI DI KONAWE SELATANBuku ini menyajikan potret pelayanan publik dan pergeseran birokrasi dari yang melayani menjadi pencegahan korupsi. Ditulis berdasarkan hasil penelitian mengungkap kondisi dan fakta pelayanan publik yang dilakukan oleh instansi pemerintah dalam melakukan pelayanan publik. Lebih dari itu, buku ini mengupas selintas ide untuk mengubah format birokrasi yang sekadar melayani menuju bebas korupsi. Dengan menjelaskan aspek-aspek strategis seperti itu, maka buku ini dapat menkjadi rujukan bagi siapa sa

375. Dari Biru hingga Abu-abu

Dari Biru hingga Abu-abuKumpulan karya ini syarat dengan nilai imaji yang berpotensi menjadi sumber penyambung lahirnya inspirasi. Gaya, diksi, larik, dan tipografi telah dikemas dengan kandungan daya ungkap amanat yang dapat menjadi diskripsi jati diri penulis yang tampak sudah memiliki kekuatan memposisikan diri. Semua terpancar pada pribadi Putra, yang senantiasa terbaca sejak awal pertumbuhan karya hingga berbagai prestasi menguatkan makna yang terformulasi dalam kumpulan puisi ini. ( Suyoso M.Pd ) Pergolakan batin, kepekaan sosial, dan suara hati yang melankolis menjadi warna kental dalam kumpulan puisi ini. Kreativitas, daya imajinasi, dan kepekaan sosial yang dimiliki Syahputra Wibowo ibarat setetes air di padang gersang. Sejuk dan memiliki daya dorong motivasi yang kuat untuk berkreasi. ( Rohmad Widiyanto, M.Hum ) Dunia remaja penuh pesona dan angan, begitu juga dengan sosok Syahputra Wibowo. Ia masuk mengarungi perkembangan zaman. Ia masih muda belia tetapi sudah berkarya melalui kumpulan puisi yang luar biasa, sebagai tanda diri menjadi pemerhati bangsa. ( Moliati, S.Pd )

376. Dari Kelam Menuju Terang

Dari Kelam Menuju TerangBuku ini adalah kumpulan puisi tentang bagaimana seseorang melewati masalah dalam hidupnya. Masalah-masalah yang dibahas dalam buku ini, yaitu cinta khususnya cinta terhadap diri sendiri, kebebasan, relasi dengan Tuhan, dan sesama juga masalah-masalah lain yang tidak sempat saya sebutkan di sini. Masalah-masalah tersebut dibahas dalam tiga bab, yaitu kelam, menuju, dan terang di mana ketiga bab ini melambangkan bagaimana seseorang melewati masalah di hidupnya mulai dari ketika ia mendapat masala

377. Dari Kerapatan Qadhi Hingga Pengadilan Agama

Dari Kerapatan Qadhi Hingga Pengadilan AgamaDulu, sebelum lahirnya Pengadilan Agama, masyarakat Banjar lebih akrab dengan istilah Kerapatan Qadhi, sebuah lembaga yang mengurusi sengketa hukum umat Islam di tanah Banjar. Tuan Qadhi adalah sebuah gelar yang disematkan bagi pemutus perkara waktu itu, bahkan sampai sekarangpun gelar itu masih eksis. Namun lambat laun seiring dengan berjalannya waktu lembaga ini bermetamorfosa menjadi lembaga yang disebut dengan Pengadilan Agama. Pengadilan Agama dalam peta perpolitikan hukum di Indonesia mengalami pasang surut. Segala usaha untuk mengkerdilkan peran dan kewenangan lembaga ini terus digulirkan sampai sekarang. Sebagai hukum yang hidup ditengah-tengah masyarakat, hukum Islam dianggap sebagai ancaman bagi Kolonial. Dengan dalih teori Receptie, Snouck Hurgronje mencoba untuk mengikis eksistensi hukum Islam dan menggesernya dengan hukum adat. Pada tahun 1830, Pengadilan Agama ditempatkan dibawah pengawasan Landrad, tak pelak semua putusan yang lahir dari lembaga ini tidak serta merta bisa langsung mengeksekusi putusannya sendiri tapi harus mendapatkan pengukuhan dulu dari Landrad. Politik hukum ini terus berlangsung hingga era kemerdekaan. Pasca kemerdekaan, usaha untuk mempreteli Pengadilan Agama juga masih gencar. Hal ini terlihat dalam UU No 7 tahun 1989 dimana umat Islam masih diberikan hak opsi dalam menyelesaikan sengketa waris. Di era reformasi, wacana untuk menambah kewenangan Pengadilan Agamapun selalu identik dan dikaitkan dengan pendirian negara Islam. Pengadilan Agama selalu dicurigai akan membawa dampak negatif jika porsi kewenangannya terlalu besar sehingga dikh

378. Dari Kompasiana Menuju Istana

Dari Kompasiana Menuju IstanaBuku ini adalah hasil kolaborasi dari Kompasianers yang hadir dalam acara makan siang bersama Presiden Joko Widodo di Istana Negara. Ditulis oleh penulis yang berasal dari berbagai keragaman: suku, budaya, agama, dan latar belakang pendidikan, serta pengalaman hidup yang berwarna. Buku ini adalah ungkapan rasa syukur kepada Tuhan dan rasa terima kasih kepada Presiden; sekaligus apresiasi untuk Kompasiana, di mana para penulisnya bernaung. Tentu juga sekaligus merupakan apresiasi kepada Kompasia

379. DARI MILAN KE LEVERKUSEN

DARI MILAN KE LEVERKUSENAntologi cerita berlatar Benua Biru. Dimulai dengan tragedi kerusuhan penonton sepakbola disebuah stadion megah di Kota Milan, penyelidikan sebuah bangunan tua nan angker di Kota London, suasana sepi musim dingin di pedalaman Trondheim, perlombaan perahu dayung yang seru di sungai yang membelah Kota Lyon, Sungai Rhone, perjalanan panjang ke pulau pantai berbatu, Ketalinia, tragedi di sebuah jalan sepi di Twello, petualangan musim dingin mendebarkan dengan sepatu luncur di Basel, sampai kejadian aneh di sebuah gang yang sunyi di Kota Leverkusen.

380. Dari Pandemi ke Demokrasi: Esai-Esai Tentang Politik, Islam, dan Keamanan

Dari Pandemi  ke Demokrasi: Esai-Esai Tentang  Politik, Islam, dan KeamananAkhir tahun 2019 sampai dengan akhir tahun 2022 adalah masa yang sulit bagi bangsa Indonesia dan masyarakat dunia. Pandemi Covid 19 yang menghantam negara-negara di seluruh dunia telah menyembabkan bencana kesehatan yang paling parah. 641 juta orang terinfeksi dan 6,63 juta diantaranya meninggal dunia. Bencana ini telah menghancurkan sistem ekonomi, social dan mengganggu jalannya sistem politik dan pemerintahan. Kegiatan ekonomi sempat berhenti. Pasar tidak berjalan karena sistem suply dan demand tidak berkerja. Kegiatan pemerintahan memang tidak berhenti, tetapi melambat. Ditengah Pandemi berlangsung, berbagai aktivitas sosial politik pemerintahan berjalan dengan berbagai penyesuaian. Kegiatan pemerintah juga terus berjalan walaupun melambana. Salah satu kegaiatan social politik yang berjalan adalah persiapan Pemilu Serentak tahun 2024. Tahapan-tahapan Pemilu 2024 yang sudah disepakati oleh DPR, Pemerintah dan KPU juga berjalan dengan berbagai penyesuaian. Isu lain yang ramai dan kontroversial adalah pergantian 272 kepala daerah yang terdiri dari Gubernur, Bupati, dan Walikota dengan penunjukkan.

Leutika Leutika