Katalog Buku

Beberapa tahun terakhir, media sosial (medsos) mulai marak digunakan dalam ranah kesehatan. Akses yang mudah dan biaya yang relatif murah membuat media ini banyak diminati oleh berbagai kalangan, tak terkecuali dokter dan pasien.
Terlepas dari manfaatnya, penggunaan medsos berpotensi memunculkan konflik serta masalah etik dan hukum bagi kedua belah pihak jika tidak digunakan dengan bijaksana. Bolehkah dokter menerima konsultasi pasien melalui medsos? Bagaimana kontrak terapeutiknya? Apakah kerahasiaan pasien tetap terjamin? Dan masih banyak lagi yang lainnya.
Buku ini hadir untuk berbagi dengan sejawat dokter tentang penggunaan medsos yang ditinjau dari berbagai sumber, baik dalam maupun luar negeri.
*****
“…kedua penulis dalam buku ini bisa menjembatani dunia medis dan medsos dengan sangat baik. Jembatannya tidak hanya memiliki dasar referensi yang kokoh, tapi juga indah dan nyaman untuk dilalui oleh pembaca dari golongan mana pun. Kalau medsos diibaratkan sebuah labirin, maka buku ini bisa menjadi peta agar kita tidak nyasar terlalu jauh…”
Andreas Kurniawan,
- Dokter, Penulis, Owner and Founder of “Koas Racun”-

Sebuah novel motivasi tentang mimpi dan cita-cita seorang pemuda kampung Sampah. Dapatkan Ardi meraih cita-cita di tengah segala keterbatasan??

Keyfannisa Larasati Putri biasa dipanggil dengan Keyfa. Lahir pada
tanggal 14 November. Memiliki akun Instagram bernama @kyfnnsa.putri.
Awalnya tidak suka menulis atau membuat sebuah cerita, namun pada
saat masa pandemi mulai memiliki hobi membaca beberapa novel remaja
dan mulai tertarik membuat novel sampai saat ini. Sekarang berstatus
menjadi siswi di SMPIT Alam Nurul Islam kelas delapan semester akhir.
Meski membuat sebuah karya, Keyfa selalu malu dengan hasil karyanya,
tetapi ia mencoba untuk membuang rasa malu itu. Alhamdulillah, karya
ini berhasil diselesaikan bersama sahabat dekatnya Rafifah.

eorang gadis berusia kisaran 15 tahun yang mengenakan seragam putih birunya berjalan memasuki gerbang sekolahnya. Bernama
Reya, Zareya Dirgantara. Senyum yang terukir indah dari bibirnya membuat Reya semakin cantik, tapi siapa sangka dibalik senyum manisnya itu terdapat kenangan pahit semasa sekolah dasar.
“Temen-temen udah pada berangkat belum ya?” gumamnya.
Senyum masih terukir indah di wajah Reya. Sedari kecil Reya memang sering tersenyum, walaupun Reya cengeng. Tak heran mengapa temannya dulu sering memanfaatkannya.
Reya gadis yang baik, bahkan sangat baik. Sampai-sampai dimanfaatkan oleh temannya pun Reya tidak menyadari. Bahkan Reya sering merasa tak enak pada temannya. Menegur saat temannya berbuat yang tidak baik saja tidak berani.
“REYAAA!!”
Reya berhenti berjalan kala mendengar namanya dipanggil. Reya menoleh kebelakang.
“Mandaaa, kukira siapa ternyata kamu tohh” Reya tersenyum kala melihat sahabatnya ceria.
“Hehehe, nggak kerasa ya kita udah kelas delapan aja, perasaan baru kemarin, belum lama masuk sekolah ini,” ujar Amanda.
Amanda adalah sahabat Reya sewaktu SD. Mereka berdua dekat belum terlalu lama, kurang lebih tiga tahunan.
“Iya juga ya, nggak kerasa udah kelas delapan. Setahun lagi kita kelas sembilan,” katanya.
Manda pun terdiam. Benar juga sebentar lagi mereka akan kelas sembilan, lalu lulus dan berpisah dengan Reya.
“Manda,” panggil Reya. Manda menoleh pada Reya.
“What?” tanyanya.
Reya menggelengkan kepalanya, “Ayo masuk!”

Dari 16 cerita di buku ini, terkandung pesan moral sederhana , diharapkan orang tua dapat menjelaskannya pada anaknya.

Apakah cerpen-cerpen yang ada dalam buku antoligi ini akan merusak esensi sebuah dongeng yang sudah ada berabad-abad lamanya? Tentunya tidak sama sekali. Dongeng merupakan daya imajinasi para penuturnya. Di sini, para penulis juga menggunakan imajinasinya dalam membentuk sebuah karya baru. Dan kalau memang pembaca ingin mengetahui kebenaran dongeng, bukan di sini tempatnya. Toh judulnya juga bukan Dongeng Masa Lalu, tetapi “Dongeng Suka Suka”

Hidup harus memiliki tujuan. Tujuan itu disebut dengan mimpi. Banyak orang yang memiliki mimpi, namun banyak juga yang gagal mewujudkannya. Buku ini akan mengajarkan kepada Anda, untuk mewujudkan mimpi dengan hal-hal yang praktis dan mudah dipahami, sehingga Anda tidak terbentur dengan tembok kegagalan. Beberapa ilustrasi yang diceritakan dalam buku ini berdasarkan pengalaman pribadi Penulis. Di samping itu, buku ini juga menceritakan 16 orang lebih, tentang usahanya dalam meraih mimpi! Nilai-nilai yang diterapkan dalam buku ini berlandaskan firman Tuhan.

Sempat mengalami beberapa penundaan dari mulai proses layout hingga pembenahan konten, Dreams2Reality akhirnya bisa dinkmati pembaca. Di sini, kami bercerita tentang:
1. Perjalanan selama dua tahun.
2. Kesan masing-masing divisi selama memegang tanggung jawab kerjanya.
3. Proses kreatif di balik event-event penulisan Leutika.
4. Sesuatu yang menarik dari Leutikans.
5. Karya-karya pemenang WN Dreams2Reality.
Buku ini tidak hanya mengungkap hal-hal di sekitar lingkup Leutika, tapi di sisi lain, mengajak kita untuk lebih dekat dengan apa yang kita inginkan. Kemudian lebih berani mewujudkan apa yang ada di kepala kita menjadi kenyataan.

Setiap mahasiswa yang telah dilantik menjadi sarjana kedokteran harus melanjutkan program studinya ke program studi profesi dokter. Inilah yang sering disebut masa kepaniteraan klinik. Masa kepaniteraan klinik selalu meninggalkan kenangan yang takkan terlupakan bagi setiap dokter yang menjalaninya. Susah, senang, lelah, dan bahagia, semua campur aduk jadi satu. Jaga di rumah sakit tiga puluh dua jam sudah bukan hal yang baru. Belum lagi kalau kebagian stase di luar kota. Di setiap rumah sakit

Suara hati Erlangga Aku kangen kamu, Diandra! Rasanya masih sulit untuk aku bisa percaya bahwa kamu sudah pergi meninggalkan aku. Suara hati Rencani Diandra, maaf ya kalau selama ini aku sering memendam iri terhadap kamu.