slogan leutika prio

Katalog Buku

651. Jejak Hikmah #Khatulistiwa

Jejak Hikmah #KhatulistiwaPerjalananku, perpindahan tempat kerja dari Kota Kembang menuju Kota Khatulistiwa ini tidaklah hanya sekedar perpindahan pulau saja, tidaklah hanya sekedar perpindahan langkah kaki saja, pasti Allah mempunyai rencana-Nya yang terbaik, dan tugas saya hanya terus ikhtiar membawa diri ini lebih baik lagi dari tempat sebelumnya. Setiap episode kehidupan ini tidaklah terjadi secara sia-sia dan tak ada yang kebetulan, semuanya sudah diatur oleh-Nya penuh akan hikmah dan pelajaran. Namun pertanyaannya, apakah kita dapat mengambil hikmah dari setiap kejadian itu? Apakah kita bisa menjadikan setiap episode hidup ini menjadi jalan untuk kita semakin dekat Dengan-Nya? Ya, semoga dengan kumpulan catatan-catatan perjalanan yang saya tulis dalam sebuah buku “Jejak Hikmah Khatulistiwa” ini, syariatnya dapat menjadikan kehidupan kita semakin bermakna, semakin bermanfaat, dan senantiasa saling menasihati dalam kebaikan dan kesabaran. Insya Allah.

652. Jejak Inovasi Pembelajaran IPS: Mengembangkan Profesi Guru Pembelajar

Jejak Inovasi Pembelajaran IPS: Mengembangkan Profesi Guru PembelajarGuru adalah profesi mulia yang memiliki kewajiban untuk mengembangkan profesinya secara berkelanjutan. Namun, beberapa di antara guru masih mengalami kesulitan untuk mengembangkan profesinya sehingga butuh bantuan. Bantuan yang dibutuhkan antara lain contoh nyata dalam bentuk karya tulis ilmiah sebagai bukti pengembangan keprofesian secara berkelanjutan bagi guru pembelajar. Pengembangan profesi guru dalam bentuk karya tulis ilmiah di antaranya adalah melakukan penelitian tindakan kelas, menulis

653. Jejak Kata

Jejak KataHidup adalah ziarah panjang bagi setiap insan. Ziarah itu pula menginspirasikan penulis untuk menuangkan sesuatu yang tak terbatasi aturan jumlah kata, kalimat, paragraf, bait, dan rima. Merajut makna hidup tanpa terbelenggu. Apa adanya. Memahat setiap kata dalam syair-syair sahaja. Tiada kata tak bermakna. Tiada cerita yang tak berguna. Setiap perjalanan tinggalkan jejak. Jika jejak langkah tidak terabadikan, jejak kata tidak akan terhapus jaman. Jejak Kata mengungkapkan perjalanan, pengamatan, pergumulan bathin, dan endapan perasaan dari setiap langkah yang ditempuh dari seribu mil perjalanan sang pemilik. Jejak Kata tidak sekedar puisi memenuhi hasrat puitika, di balik puisi ada makna ziarah tersirat.

654. JEJAK KH. ZAINUL MU'IN: Kajian Sejarah dan Peran Sosial

JEJAK KH. ZAINUL MU'IN: Kajian Sejarah dan Peran SosialK.H. Zainul Mu’in berusaha mengenal semua santrinya. Jika ada santri baru maka cara yang dilakukan K.H. Zainul Mu’in untuk mengenal santrinya adalah dengan cara memanggilnya dan bertanya siapa namanya, setelah itu K.H. Zainul Mu’in akan memberikan tugas kepada santri tersebut. Tugas yang diberikan tidak hanya sekali, tetapi beberapa kali. Seperti memberi tugas untuk menyapu, mencuci baju dan lain sebagainya. Dengan demikian K.H. Zainul Mu’in dapat lebih dalam mengenal santrinya. Berkenaan dengan

655. JEJAK LANGKAH DALAM GULUNGAN LEDRE

JEJAK LANGKAH DALAM GULUNGAN LEDREkumpulan cerpen tentang pahit getirnya kehidupan.

656. Jejak Nostalgia : Cerita Cita & Karya

Jejak Nostalgia : Cerita Cita & KaryaJejak Nostalgia, memang mempunyai kenagnan manis seumur hidupku, dan pastinya untuk masing2 pribadi. Ketika masih kecil, kita punya cita2 dan mimipi, nantinya kita mau menjadi apa dan siapa. Ketika kita semakin dewasa, kita sudah sadar bahwa cita2 dan mimpi kita pun belum tentu terjadi dengan berbagai kendala dan masalah. Dan, akhirnya ketika realita di depan mata, sanggupkah kita survive dan bertahan? Tetapi, jejak nostalgia seharusnya mampu mendukung kita disaat2 sulit, karena kebahagiaan masa kecil kita lah yang akan menumbuhkan semangat untuk kehidupan masa depan kita …..

657. Jejak Nostalgia Ketika Eropa dalam Genggaman : Ada Cinta di Oxford dan London

Jejak Nostalgia Ketika Eropa dalam Genggaman : Ada Cinta di Oxford dan LondonSebuah “Jejak Nostalgia” yang luar biasa, Tuhan berikan untukku, khususnya. Buku ini aku tuliskan, awalnya karena aku kangen kepada kedua orang tuaku, yang keduanya sudah berada di Rumah Tuhan. Tidak berpikir akan menjadi sebuah buku. Tetapi, ternyata Rencana Tuhan berbeda. Tulisan-tulisanku tentang kekangenanku terhadap suasana seperti yang aku tulisakan dalam buku ini, menjadikan sebuah inspirasi baru, mengapa tidak aku jadikan serial “Jejak Nostalgia” bersama kedua orang tuaku dan kedua adikku, ketika travelling ke Inggris Raya?

658. Jejak Nostalgia Ketika Eropa dalam Genggaman : Romantisme Italia, Jerman dan Austria

Jejak Nostalgia Ketika Eropa dalam Genggaman : Romantisme Italia, Jerman dan AustriaBuku “Jejak Nostalgia” tentang travelling di Eropa, merupakan kenangan manisku bersama bapak ibu dan kedua adik-adikku, ketika kami masih remaja. Banyak sekali kenangan sehingga aku ingin mengabadikannya lewat beberapa buku. Terima kasih atas bantuan-bantuannya untuk bisa mewujudkan buku-buku ini, salah satunya adalah Kompasiana. Di mana, di blog ini aku bisa memamerkan karya-karya tulisanku, dan Kompasiana akhirnya menjadi etalaseku.

659. Jejak Nostalgia Ketika Eropa dalam Genggaman :Belanda, Belgia, Perancis, dan Swiss dalam Kenangan Masa Muda

Jejak Nostalgia Ketika Eropa dalam Genggaman :Belanda, Belgia, Perancis, dan Swiss dalam Kenangan Masa MudaBuku ini adalah cerita dan tulisan-tulisanku tentang “Jejak Nostalgia”, yang sayang jika tidak dibaca. Dan, ada 2 buku yang lain, tentang Jejak Nostalgia di Eropa, zaman dengan keluargaku dan zaman aku sering tugas pekerjaan. Karena menurutku, banyak terdapat pengalamanpengalaman yang menarik bagiku, seorang arsitek, yang lebih memilih mengamati dan menyurvei berbagai jenis kehidupan, dibanding dengan berbelanja, ketika hari-hari yang merupakan “hari libur” dan bisa berbelanja, di saat-saat bertugas di Eropa.

660. Jejak Pencerah: Dari Puncak Menara Jabal Arafah Meneropong Pulau Suku Laut

Jejak Pencerah: Dari Puncak Menara Jabal Arafah Meneropong Pulau Suku LautDari lubang teropong Masjid Jabal Arafah aku melihat sekeliling Kota Batam. Sungguh megah kota metropolitan ini. Di antaranya terlihat masjid-masjid yang megah dan indah. Di sela-sela menara masjid-masjid yang menjulang tinggi samar kulihat bayangan pulau kecil. Suasana tenang dan sepi di sana pasti tidak kalah syahdu dengan hiruk pikuk keramaian di sini. Waktu berjalan, lubuk dan rawa menjelma menjadi tumpukan aspal dan beton, mengubah watak manusia menjadi pragmatis dan materialistis. Mereka s

Leutika Leutika