Katalog Buku

kumpulan cerpen tentang pahit getirnya kehidupan.

Jejak Nostalgia, memang mempunyai kenagnan manis seumur hidupku, dan pastinya untuk masing2 pribadi.
Ketika masih kecil, kita punya cita2 dan mimipi, nantinya kita mau menjadi apa dan siapa.
Ketika kita semakin dewasa, kita sudah sadar bahwa cita2 dan mimpi kita pun belum tentu terjadi dengan berbagai kendala dan masalah.
Dan, akhirnya ketika realita di depan mata, sanggupkah kita survive dan bertahan?
Tetapi, jejak nostalgia seharusnya mampu mendukung kita disaat2 sulit, karena kebahagiaan masa kecil kita lah yang akan menumbuhkan semangat untuk kehidupan masa depan kita …..

Sebuah “Jejak Nostalgia” yang luar biasa, Tuhan berikan
untukku, khususnya.
Buku ini aku tuliskan, awalnya karena aku kangen kepada
kedua orang tuaku, yang keduanya sudah berada di Rumah
Tuhan. Tidak berpikir akan menjadi sebuah buku. Tetapi,
ternyata Rencana Tuhan berbeda. Tulisan-tulisanku tentang
kekangenanku terhadap suasana seperti yang aku tulisakan
dalam buku ini, menjadikan sebuah inspirasi baru, mengapa
tidak aku jadikan serial “Jejak Nostalgia” bersama kedua orang
tuaku dan kedua adikku, ketika travelling ke Inggris Raya?

Buku “Jejak Nostalgia” tentang travelling di Eropa,
merupakan kenangan manisku bersama bapak ibu
dan kedua adik-adikku, ketika kami masih remaja. Banyak
sekali kenangan sehingga aku ingin mengabadikannya
lewat beberapa buku.
Terima kasih atas bantuan-bantuannya untuk bisa
mewujudkan buku-buku ini, salah satunya adalah Kompasiana.
Di mana, di blog ini aku bisa memamerkan karya-karya
tulisanku, dan Kompasiana akhirnya menjadi etalaseku.

Buku ini adalah cerita dan tulisan-tulisanku tentang
“Jejak Nostalgia”, yang sayang jika tidak dibaca. Dan, ada
2 buku yang lain, tentang Jejak Nostalgia di Eropa, zaman
dengan keluargaku dan zaman aku sering tugas pekerjaan.
Karena menurutku, banyak terdapat pengalamanpengalaman
yang menarik bagiku, seorang arsitek, yang lebih
memilih mengamati dan menyurvei berbagai jenis kehidupan,
dibanding dengan berbelanja, ketika hari-hari yang merupakan
“hari libur” dan bisa berbelanja, di saat-saat bertugas di Eropa.

Dari lubang teropong Masjid Jabal Arafah aku melihat sekeliling Kota Batam. Sungguh megah kota metropolitan ini. Di antaranya terlihat masjid-masjid yang megah dan indah. Di sela-sela menara masjid-masjid yang menjulang tinggi samar kulihat bayangan pulau kecil. Suasana tenang dan sepi di sana pasti tidak kalah syahdu dengan hiruk pikuk keramaian di sini.
Waktu berjalan, lubuk dan rawa menjelma menjadi tumpukan aspal dan beton, mengubah watak manusia menjadi pragmatis dan materialistis. Mereka s

“Demi Allah saya pernah menjadi utusan menemui raja-raja dan pernah menjadi utusan menemui Raja Rumawi, Raja Parsi dan Raja Habsyah. Demi Allah, belum pernah saya lihat sekali jua pun seorang raja yang di besarkan oleh pengikutnya sebagaimana Muhammad saw di besarkan oleh pengikutnya. Demi Allah, jika Muhammad saw meludah dan jatuh di telapak tangan seseorang di antara mereka, mereka menggosokkannya ke muka dan kulitnya. Apabila beliau memberi perintah, dengan cepat mereka melakukan perintah itu. Apabila beliau berwudhu, hampir-hampir mereka berkelahi berebutan air bekas wudhunya. Jika beliau berbicara, maka mereka merendahkan suara (mendengarkan dengan seksama) dan tidak berani menatap wajahnya secara langsung karena begitu hormat kepadanya.”
Tahukah anda..!! bahwa kesaksian diatas diucapkan oleh seorang tokoh besar bangsa Arab yang belum beriman alias secara idiologi merupakan musuh baginda Muhammad saw. Dan hebatnya, satu bulan setelah peristiwa tersebut, tokoh besar itu menyatakan dirinya memeluk agama Islam. Namun sayang, ketika ia kembali kepada kaumnya untuk mengajak beriman, ia di bunuh oleh kaumnya sendiri. Tokoh besar bangsa Arab itu bernama Urwah bin Mas’ud ats-Tsaqafi. Beliau merupakan salah satu dari sekian banyak orang yang terkesima dan terinspirasi dengan keagungan pribadi Nabi Muhammad saw dan keluhuran akhlaknya hingga akhirnya memilih menjadi pengikutnya.
Buku ini menyajikan keagungan pribadi dan keluhuran akhlak baginda Muhammad saw dalam setiap sisi kehidupannya. Dengan membacanya semoga muncullah Urwah bin Mas’ud ats-Tsaqafi yang baru.

Buku Jelajah Kepri merupakan karya Para Blogger yang berdomisili di Provinsi Kepri. Mengulas tentang ragam tempat wisata yang ada di provinsi bergelar Bunda Tanah Melayu ini. Sebuah provinsi maritim yang terdiri atas 7 wilayah kabupaten/kota: Kota Tanjungpinang, Kota Batam, Kabupaten Bintan, Kabupaten Karimun, Kabupaten Lingga, Kabupaten Anambas, dan Kabupaten Natuna. Ragam tempat wisata dibahas detail disini. Mulai dari wisata pantai, gunung, sejarah, hingga melihat langsung adat dan kebiasaan

Kawasan Kota Toea sudah tidak asing lagi bagi warga Jakarta. Kawasan yang pernah menjadi pusat pemerintahan Hindia Belanda pada waktu itu, sampai saat ini masih terdapat bangunan yang menjadi saksi sejarah tempo dulu. Ada bangunan yang masih terawat, tetapi ada juga yang terbengkalai. Ironisnya, ternyata ada juga yang sudah tinggal cerita.
Buku ini hanya menceritakan pengalaman penulis saat mendatangi tempat-tempat yang bersejarah di Jakarta, hingga ke luar Jakarta. Rasa kagum dan prihatin terhadap masa depan bangunan tua saksi sejarah itulah yang diungkapkan di dalamnya.
Ayo! Temukan rasa ingin tahumu tentang bangunan peninggalan sejarah dengan Jelajahi Masa Lalu Lewat Wisata Sejarah!

Pulau Kundur merupakan salah satu gugusan kepulauan yang terdapat di Provinsi Kepri. Pulau ini berjiran dekat dengan dua negara: Malaysia dan Singapura. Hanya membutuhkan waktu sekitar satu jam untuk menuju kedua negara tersebut dengan menggunakan feri cepat.
Banyak hal unik dan menarik yang bisa dilihat di pulau penghasil timah ini seperti bas kayu antik, batu berbentuk limau dan (maaf) kelamin pria dan wanita, kolong cantik bekas penambangan timah, durian setempat yang populer hingga mancanega