Katalog Buku
661. Jejak Nostalgia Ketika Eropa dalam Genggaman : Romantisme Italia, Jerman dan Austria
Buku “Jejak Nostalgia” tentang travelling di Eropa, merupakan kenangan manisku bersama bapak ibu dan kedua adik-adikku, ketika kami masih remaja. Banyak sekali kenangan sehingga aku ingin mengabadikannya lewat beberapa buku. Terima kasih atas bantuan-bantuannya untuk bisa mewujudkan buku-buku ini, salah satunya adalah Kompasiana. Di mana, di blog ini aku bisa memamerkan karya-karya tulisanku, dan Kompasiana akhirnya menjadi etalaseku.662. Jejak Nostalgia Ketika Eropa dalam Genggaman :Belanda, Belgia, Perancis, dan Swiss dalam Kenangan Masa Muda
Buku ini adalah cerita dan tulisan-tulisanku tentang “Jejak Nostalgia”, yang sayang jika tidak dibaca. Dan, ada 2 buku yang lain, tentang Jejak Nostalgia di Eropa, zaman dengan keluargaku dan zaman aku sering tugas pekerjaan. Karena menurutku, banyak terdapat pengalamanpengalaman yang menarik bagiku, seorang arsitek, yang lebih memilih mengamati dan menyurvei berbagai jenis kehidupan, dibanding dengan berbelanja, ketika hari-hari yang merupakan “hari libur” dan bisa berbelanja, di saat-saat bertugas di Eropa.663. Jejak Pencerah: Dari Puncak Menara Jabal Arafah Meneropong Pulau Suku Laut
Dari lubang teropong Masjid Jabal Arafah aku melihat sekeliling Kota Batam. Sungguh megah kota metropolitan ini. Di antaranya terlihat masjid-masjid yang megah dan indah. Di sela-sela menara masjid-masjid yang menjulang tinggi samar kulihat bayangan pulau kecil. Suasana tenang dan sepi di sana pasti tidak kalah syahdu dengan hiruk pikuk keramaian di sini. Waktu berjalan, lubuk dan rawa menjelma menjadi tumpukan aspal dan beton, mengubah watak manusia menjadi pragmatis dan materialistis. Mereka s664. Jejak-Jejak Kehidupan Manusia langit
“Demi Allah saya pernah menjadi utusan menemui raja-raja dan pernah menjadi utusan menemui Raja Rumawi, Raja Parsi dan Raja Habsyah. Demi Allah, belum pernah saya lihat sekali jua pun seorang raja yang di besarkan oleh pengikutnya sebagaimana Muhammad saw di besarkan oleh pengikutnya. Demi Allah, jika Muhammad saw meludah dan jatuh di telapak tangan seseorang di antara mereka, mereka menggosokkannya ke muka dan kulitnya. Apabila beliau memberi perintah, dengan cepat mereka melakukan perintah itu. Apabila beliau berwudhu, hampir-hampir mereka berkelahi berebutan air bekas wudhunya. Jika beliau berbicara, maka mereka merendahkan suara (mendengarkan dengan seksama) dan tidak berani menatap wajahnya secara langsung karena begitu hormat kepadanya.” Tahukah anda..!! bahwa kesaksian diatas diucapkan oleh seorang tokoh besar bangsa Arab yang belum beriman alias secara idiologi merupakan musuh baginda Muhammad saw. Dan hebatnya, satu bulan setelah peristiwa tersebut, tokoh besar itu menyatakan dirinya memeluk agama Islam. Namun sayang, ketika ia kembali kepada kaumnya untuk mengajak beriman, ia di bunuh oleh kaumnya sendiri. Tokoh besar bangsa Arab itu bernama Urwah bin Mas’ud ats-Tsaqafi. Beliau merupakan salah satu dari sekian banyak orang yang terkesima dan terinspirasi dengan keagungan pribadi Nabi Muhammad saw dan keluhuran akhlaknya hingga akhirnya memilih menjadi pengikutnya. Buku ini menyajikan keagungan pribadi dan keluhuran akhlak baginda Muhammad saw dalam setiap sisi kehidupannya. Dengan membacanya semoga muncullah Urwah bin Mas’ud ats-Tsaqafi yang baru.665. Jelajah Kepri (Catatan Para Blogger)
Buku Jelajah Kepri merupakan karya Para Blogger yang berdomisili di Provinsi Kepri. Mengulas tentang ragam tempat wisata yang ada di provinsi bergelar Bunda Tanah Melayu ini. Sebuah provinsi maritim yang terdiri atas 7 wilayah kabupaten/kota: Kota Tanjungpinang, Kota Batam, Kabupaten Bintan, Kabupaten Karimun, Kabupaten Lingga, Kabupaten Anambas, dan Kabupaten Natuna. Ragam tempat wisata dibahas detail disini. Mulai dari wisata pantai, gunung, sejarah, hingga melihat langsung adat dan kebiasaan666. Jelajah Masa Lalu Lewat Wisata Sejarah
Kawasan Kota Toea sudah tidak asing lagi bagi warga Jakarta. Kawasan yang pernah menjadi pusat pemerintahan Hindia Belanda pada waktu itu, sampai saat ini masih terdapat bangunan yang menjadi saksi sejarah tempo dulu. Ada bangunan yang masih terawat, tetapi ada juga yang terbengkalai. Ironisnya, ternyata ada juga yang sudah tinggal cerita. Buku ini hanya menceritakan pengalaman penulis saat mendatangi tempat-tempat yang bersejarah di Jakarta, hingga ke luar Jakarta. Rasa kagum dan prihatin terhadap masa depan bangunan tua saksi sejarah itulah yang diungkapkan di dalamnya. Ayo! Temukan rasa ingin tahumu tentang bangunan peninggalan sejarah dengan Jelajahi Masa Lalu Lewat Wisata Sejarah!667. Jelajah Pulau Kundur
Pulau Kundur merupakan salah satu gugusan kepulauan yang terdapat di Provinsi Kepri. Pulau ini berjiran dekat dengan dua negara: Malaysia dan Singapura. Hanya membutuhkan waktu sekitar satu jam untuk menuju kedua negara tersebut dengan menggunakan feri cepat. Banyak hal unik dan menarik yang bisa dilihat di pulau penghasil timah ini seperti bas kayu antik, batu berbentuk limau dan (maaf) kelamin pria dan wanita, kolong cantik bekas penambangan timah, durian setempat yang populer hingga mancanega668. Jelajah Yunnan: Jejak Leluhur - The History Telling
Feby Siahaan dan keempat wanita—rekan seperjalanannya—sepakat bertualang ke Shangri La atau Xiangelila, yang disebut sebagai tempat paling indah di dunia. Kota ini terletak di ujung utara Yunnan, provinsi paling bawah Dataran Tiongkok. Petualangan semula hanya untuk bernostalgia pada Pegunungan Himalaya, yang bisa dijangkau dari Desa Feilasi, tak jauh dari Shangri La. Dari desa yang berada di ketinggian 3.500 masl ini kita bisa menatap puncak Meili Snow Mountain (6.470 m), yang merupakan ujung t669. Jemari 7 Penyair
Buku antologi "jemari 7 penyair" ini adalah ambisi kami yang tertunda kurang lebih satu tahun. Semoga sumbangsih kami yang tidak seberapa ini, mampu memberi warna bagi perkembangan sastra, khususnya penulisan puisi, di Tanah Air tercinta ini.670. Jenderal Haydar: Sebuah Memoar Tentang Cita dan Cinta
"Kayaknya umur saya gak lama lagi nih!" Status di dinding Facebook yang dituliskan almarhum Jenderal Haydar (Ahmad Yani) pukul 01:50 pagi, tanggal 27 Januari 2013 yang lalu sekaligus sebagai pemberitahuan kapada kami tentang akhir hidupnya, walau pesan itu tertangkap setelah kepergiannya. Sungguh ia juga tak pernah tahu kapan akhir kehidupannya, sebagaimana juga kami dan kita semua tak tahu kapan waktu itu datang. Jenderal Haydar hanya menitip pesan agar jangan pernah menunda ketaatan. Karena hSebelumnnya [1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8] [9] [10] [11] [12] [13] [14] [15] [16] [17] [18] [19] [20] [21] [22] [23] [24] [25] [26] [27] [28] [29] [30] [31] [32] [33] [34] [35] [36] [37] [38] [39] [40] [41] [42] [43] [44] [45] [46] [47] [48] [49] [50] [51] [52] [53] [54] [55] [56] [57] [58] [59] [60] [61] [62] [63] [64] [65] [66] [67] [68] [69] [70] [71] [72] [73] [74] [75] [76] [77] [78] [79] [80] [81] [82] [83] [84] [85] [86] [87] [88] [89] [90] [91] [92] [93] [94] [95] [96] [97] [98] [99] [100] [101] [102] [103] [104] [105] [106] [107] [108] [109] [110] [111] [112] [113] [114] [115] [116] [117] [118] [119] [120] [121] [122] [123] [124] [125] [126] [127] [128] [129] [130] [131] [132] [133] [134] [135] [136] [137] [138] [139] [140] [141] [142] [143] [144] [145] [146] [147] [148] [149] [150] [151] [152] [153] [154] [155] [156] [157] [158] [159] [160] [161] [162] [163] [164] [165] [166] [167] [168] [169] [170] [171] [172] [173] [174] [175] [176] [177] [178] [179] [180] [181] [182] [183] [184] [185] [186] Selanjutnya