slogan leutika prio

Katalog Buku

731. Kehidupan Purba 1.200 Tahun Kampung Adat BENA Tertua di Flores dari Zaman Megalitikum

Kehidupan Purba 1.200 Tahun  Kampung Adat BENA Tertua di Flores dari Zaman Megalitikumetika setelah aku menjalani traveling ke Kampung Adat Bena serta menyusuri sebagian Pulau Flores ini, aku mendapatkan jawaban dari sebuah pertanyaanku tentang perjuangan dan merawat kehidupan. Karena, keadaanku yang sangat terbatas ini, kadang kala aku susah sekali untuk terus berjuang, untuk masa depanku. Tetapi ternyata, kehidupan masyarakat purba Kampung Adat Bena yang sudah berumur lebih dari 1.200 tahun lalu, sangat intens untuk merawat dan memperjuangkan masyarakatnya untuk tetap hidup dalam kebersahajaannya, bukan semata-mata saat ini adalah masa-masa modern dan mereka menjadi masyarakat yang modern. Semuanya berawal dari keluhuran jiwa masyarakat purba, dan jika kita amati dengan seaksama, kebersahajaan merekalah yang mampu membawa kehidupan kita di zaman modern itu, bisa survive. Mereka hidup dengan sederhana dan damai dalam 9 suku yang tinggal di sana di 45 rumah-rumah adat mereka. Sungguh sikap yang sederhana dan sangat bersahaja, juga ketika mereka menyambut kami dari Jakarta yang excited banyak bertanya dan mereka menjawabnya dengan senyum hormat. Belajarlah kita lewat kehidupan mereka yang tenang dan damai.

732. Kekasih yang Tak Diinginkan

Kekasih yang Tak DiinginkanSepertiapakahrupakerinduan yang menolakpertemuan? Sepertiapakahrupacintapadakekasih yang takpernahdiinginkan? Apakahiaselayakkehidupan yang mengingkariadanyakematian? Kerinduansepertiapakah yang dapatkugambaruntukmenarikgaris-garis agar sampaipada-Mu? Kerinduandalamkecemasanku ; apakahEngkauakanmemalingkanWajah-Mu?

733. Kekuatan disabilitas dalam Paralimpiade Tokyo 2020

Kekuatan disabilitas dalam Paralimpiade Tokyo 2020Disabilitas memang dianggap sebagai orang yang “tersingkir” dan tidak perlu masuk di dunia persaingan dengan orang non-disabilitas. Disabilitas memang dianggap sebagai orang yang perlu dan patut dikasihani dan dilindungi, dan tidak perlu berjuang untuk sebuah kebanggaan. Sebaiknya hanya duduk diam dan aka nada orang yang membantunya. Tetapi, kenyataannya tidak demikian, karena memang ada yang benar membantu bagi personal disabilitas? Tidak semua keluarga yang bisa membantu, bahkan negarapun dangat terbatas untuk membantu. Sehingga, para disabilitas pun harus berjuang untuk kehidupannya, termasuk para atlet disabilitas, yang pada kenyataannya sangat memprihatinkan di beberapa Negara. Tetapi, apapun yang terjadi bagi disabilitas itu adalah kenyataan, yang harus diantisipasi untuk memperoleh kehidupan yang aman dan nyaman. Tidak ada yang bisa mendukung para disabilitas itu, selain dirinya sendiri. Dukungan keluarga dan Negara pun, tidak mungkin sedetail yang disabilitas butuhkan, sehingga mereka poun harus tidk boleh manja. Para atlet disabilitas pun, alau sudah mengharumkan nama Negara masing-masing, tetap harus berjuang untuk hidupnya. Dan, keberlanjutan kehifupan mereka, sekali lagi, sangat bergantung pada emangatnya untuk terus survive, sampai Tuhan memanggilnya pulang …… Dan, inilah realitas bagi kaum disabilitas (termasuk atlet-atletnya) dunia …..

734. KEKUATAN-KEKUATAN POLITIK LEMBAGA NEGARA, ORMAS, MAHASISWA, BIROKRASI, MILITER DAN MEDIA

KEKUATAN-KEKUATAN POLITIK LEMBAGA NEGARA, ORMAS, MAHASISWA, BIROKRASI, MILITER DAN MEDIABuku ini merupakan kumpulan dari hasil diskusi dan proses pengamatan yang dilakukan oleh mahasiswa dalam menyikapi isu-isu kekinian terkait kekuatan-kekuatan politik di Indonesia. Kompilasi hasil diskusi ini memberikan makna bagi generasi millineal untuk senantiasa mengembangkan daya kritis dalam merespon isu-isu yang berkembang saat ini. Banyak pandangan dan prespektif yang hadir terkait isu tersebut sehingga diharapkan buku ini mampu memberikan sisi lain untuk melihat kekuatan-kekuatan politik yang selama ini bermain dan mempunyai posisi penting didalam setiap proses pergantian kepemimpinan ataupun perebutan kekuasaan terjadi. Hal-hal yang tidak pernah menjadi bahasan penting seperti posisi perempuan dalam konteks politik, mahasiswa serta media akhirnya mendapat sorotan dari mahasiswa untuk didiskusikan dan dinarasikan dalam bentuk tulisan didalam buku ini. Buku ini merupakan salah satu wujud nyata, bahwa generasi muda mampu merespon isu-isu yang ada dengan narasi dan pemikiran yang luas. Buku ini juga masih jauh dari sempurna karena masih membutuhkan narasi dan analisis yang tajam terkait isu yang berkembang. Pokok-pokok kekuatan politik yang dijadikan bahan diskusi dan dinarasikan dalam buku ini diharapkan menjadi awal bagi generasi millenial untuk mampu merespon isu dengan narasi analisis yang baik dan tajam.

735. Keliling Asia Tenggara Luar Dalam

Keliling Asia Tenggara Luar DalamCutinya di-approve selama satu bulan! Jarang-jarang karyawan bisa cuti sebulan penuh tanpa diganggu kerjaan sama sekali. Dia menggunakan waktu cuti itu untuk keliling beberapa negara Asia Tenggara: Malaysia, Singapura, Thailand, Kamboja, Vietnam, dan Laos. Buku ini menceritakan sebagian besar dari perjalanan itu. Ternyata, tidak sulit untuk bisa keliling negara orang sendirian di zaman sekarang, asal punya jaringan yang bagus untuk bisa akses Google Maps! Tidak perlu lancar-lancar amat Bahasa Inggris-nya karena ada Googe Translate! Toh, orang sana juga banyak yang tidak bisa Bahasa Inggris. Perjalanan selama sebulan ke enam negara itu, tidak sampai Rp20 juta. Terinci ada dalam buku ini. Banyak pengalaman menarik yang bisa berbeda tiap kota: ramainya orang Indonesia di KL, banyaknya burung gagak di Melaka, disandera imigrasi Singapura 18 kali, ketemu teman kamar hostel dengan tato sebadan-badan waktu di Hatyai, ketemu ganja legal di Thailand, bisa pakai tiga mata uang di Poipet, kagok dengan jalan di kanan dan setir di kiri mobil, dapat cerita gimana Vietnam bisa kalahkan Amerika, susahnya cari makanan halal, ketemu orang Indonesia yang jaga hostel di Vientiane, dan masih banyak lagi. Rencana ke Myanmar dicoret karena masih ada konflik internal. Buku ini menarik karena penulis mendeskripsikan apa yang dialaminya dalam perjalanan, sehingga pembaca seakan-akan ikut dalam perjalanan. Hal serupa pernah dilakukan penulis, jalan-jalan keliling Sumatera selama tiga bulan, yaitu tahun 2012. Catatan perjalanannya diabadikan dalam buku

736. Keliling Gegunungan Luar Dalam

Keliling Gegunungan Luar DalamIni adalah catatan perjalanan seorang karyawan biasa dalam mendaki gunung. Dia menggunakan waktu weekend atau waktu cutinya untuk mendaki. Sepanjang 2022, sebanyak 19 gunung didakinya. Buku ini menceritakan sebagian besar dari perjalanan itu. Banyak profesi dan karakter yang dia temui. Ada dokter, pengacara, perawat, arsitek, pramusaji, tukang nasi goreng, tukang ojeg, juru ukur tanah, pengangguran sukses, mahasiswa, siswa, pemain sinetron, pustakawan, instruktur yoga, wah macam-macam deh. Kalau karyawan kantoran mah ya banyak banget. Juga pengalaman menarik yang bisa berbeda tiap gunung: Ojeg Sumbing dengan penumpang di depan, porter Rinjani dengan pikulan dan sandal jepitnya, rantai ban ojeg Argopuro, macetnya jalur pendakian Gede, babi ganas (bagas) Ciremai, perosotan di jalur Burangrang, dan masih banyak lagi. Buku ini menarik karena penulis mendeskripsikan apa yang dialaminya dalam perjalanan, sehingga pembaca seakan-akan ikut dalam perjalanan. Hal serupa pernah dilakukan penulis, jalan-jalan keliling Sumatera selama tiga bulan, yaitu tahun 2012. Catatan perjalanannya diabadikan dalam buku

737. Keliling Nusa Tenggara Luar Dalam

Keliling Nusa Tenggara Luar DalamIni adalah catatan perjalanan seorang karyawan yang memilih untuk tidak bekerja sementara, demi bisa fokus jalan-jalan. Sepanjang April 2019 dia jalan-jalan keliling Nusa Tenggara. Kebanyakan orang hanya mengenal Lombok dan Labuan Bajo sebagai destinasi wisata di Nusa Tenggara. Tapi sebetulnya masih banyak yang bisa dieksplor, misalnya Pulau Bungin di Sumbawa yang digadang-gadang sebagai pulau terpadat di dunia. Pulau Moyo yang begitu dijaga alamnya oleh penduduk lokal, sehingga pendatang yang berniat merusak, akan disuruh pulang. Tidak sedikit pantai yang kalau kita ke sana, seperti bukan di Indonesia, karena justru lebih banyak bulenya daripada orang Indonesia. Setidaknya ada pantai di trio Gili di Lombok, Pantai Lakey, Pantai Kuta, dan Pantai Selong Belanak. Dalam perjalanannya, penulis menemukan banyak hal di luar dugaan, seperti tiadanya makanan bertarif lokal di Moni (desa sebelum Danau Kelimutu), mahalnya tiket masuk Pulau Rinca yang dikenakan ke bule, ramainya bule dari satu dunia di Gili Trawangan, murahnya harga ikan di Solor, timpangnya kehidupan warga di Timor Leste dibanding di Atambua. Dan seterusnya.... Buku ini menarik karena penulis mendeskripsikan apa yang dialaminya dalam perjalanan, sehingga pembaca seakan-akan ikut dalam perjalanan. Hal serupa pernah dilakukan penulis, jalan-jalan keliling Sumatera selama tiga bulan, yaitu tahun 2012. Catatan perjalanannya diabadikan dalam buku

738. Keluarga, Sekolah, dan Masyarakat

Keluarga, Sekolah, dan MasyarakatMunculnya berbagai kasus tentang penyalahgunaan perilaku yang dilakukan anak-anak, terutama anak-anak yang sedang mengenyam pendidikan, seperti terlibat geng motor, pencurian, penipuan, narkoba, minuman keras, tawuran pelajar, perkelahian, vandalisme, pergaulan bebas, dan perilaku negatif lainnya, tentu dipandang dan dirasakan sebagai sebuah fenomena yang sangat mengkhawatirkan dan memilukan. Mereka yang notabene sebagai generasi muda harapan bangsa pada kenyataannya terjerumus pada perbuatan

739. Kemampuan Tenaga Kesehatan dalam Penyelenggaraan Otonomi Bidang Kesehatan di Rumah Sakit

Kemampuan Tenaga Kesehatan dalam Penyelenggaraan Otonomi Bidang Kesehatan di Rumah SakitSeiring bergulirnya reformasi di segala bidang ditandai dengan diberlakukannya UU No. 22 Tahun 1999, PP No. 25 Tahun 2000, dan Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Otonomi Daerah, maka dalam rangka mewujudkan tatanan penyelenggaraan pemerintahan sesuai dengan tuntutan masyarakat, mendorong pemerintah daerah untuk menyusun kembali berbagai kebijakan strategis dan penataan serta pengembangan sumber daya kesehatan secara efektif dan efisien menuju terciptanya pelayanan yang berkualitas. Saat in

740. Kemilau Bintang Di Balik Awan

Kemilau Bintang Di Balik AwanShayna menyimpan perasaan terpendam pada teman semasa kecilnya. Alzhi. Perasaan yang semula hanyalah rasa sayang adik-kakak, antar-sahabat, berubah menjadi rasa cinta. Rasa yang tidak berani Shayna ungkapkan. Hingga kejadian demi kejadian, Shayna dihadapkan pada pernikahan yang tidak diinginkannya. Tiara, sahabat masa kecil Shayna, mendesak agar Shayna menolak pernikahan tersebut. Di sisi lain, Alzhi tidak menunjukkan tanda-tanda mengambil tindakan. Shayna bingung, bimbang. Hingga ketika menjelang hari pernikahannya, kenyataan terungkap. Ada cinta lain di hati Alzhi. Dan kenyataan tersebut membuat Shayna menangis sedih mengetahui orang yang disayanginya berada di ambang kematian. Apa Shayna akan bersatu dengan Alzhi? Atau malah menjalani pernikahan yang tidak diinginkannya? Siapa cinta lain di hati Alzhi?

Leutika Leutika