Katalog Buku
861. Lalakon Nu Ngalalakon
"Kabita ku sajak Inda nu ngaguluyur lir nu keur monolog. Abong kasangna tina teater ongkoh, ngaekspresikeun gagasan dina wangun sajak teh mani lancar. Salian ti monolog, Inda ge dialog. Inda dialog jeung 'nu karasa najan teu katara' bari mertelakeun ‘nu katampa najan tan karampa'. Monolog jeung dialog Inda mangrupa retorika cinta, ieu nu jadi kapunjulan dina sajak-sajakna. Nyaritakeun cinta, tangtu jembar pisan. Retorika Inda ge motret eta, monolog batin antara hubungan dirina jeung862. landasan Formal Hukum Pajak Di Indonesia jilid 1
Buku Panduan untuk memahami dunia perpajakan.863. landasan Formal Hukum Pajak Di Indonesia jilid 2
Buku panduan untuk memahami dunia perpajakan.864. Langit Biru
Cerita tentang pertemuan pasti adalah sesuatu yang membahagiakan. Namun, di setiap pertemuan pun akan ada perpisahan. Kenangan akan pertemuan akan menjadi kenangan membahagiakan di kala perpisahan melanda. Jadi, simpan kenangan-kenangan pertemuanmu dengan bahagia. Entah itu berujung bahagia atau menyedihkan. Karena kenangan itu lah yang akan membuatmu terus berjalan maju.865. Langit Samudra
Seribu kisah terekam dalam satu lapisan yang melengkung luas. Tentang duka, luka, dan sepi. Dan jika lapisan itu adalah langit, izinkan aku menjadi samudranya. Agar lengan kecilku dapat dengan mudah menggapainya di ujung pandang. Sadness of Falls Jika saja aku bisa memilih pada siapa aku akan jatuh cinta, tentu aku takkan memilihmu. Sebab mencintaimu ibarat memaksakan salju tatkala hujan tiba. Menyenangkan untukku, namun tidak bagi yang lain. Warm Winter “Lihat lebih jauh, betapa ia mencintaimu. Saat hatinya bergemuruh, juga berdenyut menyaksikan kepergianmu. Berilah dia toleransi, Nai.” “Cinta tak bisa dipaksakan.” “Lucu sekali karena kenyataannya adalah kau memaksakan cintamu berpindah hati ketika sebuah nama masih terukir jelas disana.”866. Langit Untuk Matahari
“ Pertemuan kita adalah takdir, kamu yang bermimpi jadi matahari, sedangkan aku bermimpi jadi langit, mungkin takdir segaja mempertemukan kita, karena langit dan matahari selalu bersama”867. Langit yang Tersenyum
Imajinasi yang tersisa dalam pikiran agaknya mampu merumuskan sebuah alur cerita yang berkesan, adakalanya kesan itu mengharukan, menyedihkan, dan membahagiakan. Dan masing-masing kisah yang tersedia di sini memiliki keragaman setting tempat dan waktu. Begitu pula dalam penciptaannya. Ada langit sebagai media yang pas untuk menggambarkan tajuk pada antologi cerpen ini, juga ada siang dengan nyalang matahari yang sesuai bagi selayang pandang waktu yang tersedia di sisinya. Kumpulan cerpen ini mencoba untuk menghadirkan dimensi kehidupan yang ada di luar ruang indrawi manusia. Meski ada beberapa yang menyodorkan sisi kehidupan sebagaimana mestinya. Hal ini disebabkan karena keragaman manusia itu sendiri yang masih butuh persediaan wacana yang ideal serupa dengan perjalanan hidupnya yang lurus atau dinamis dalam dirinya. Untuk itu bacalah kumpulan cerpen yang memiliki banyak perbedaan ide maupun visi ini,sebab kalian akan menemukan banyak inspirasi di dalam bacaan buku kumpulan cerpen ini868. Langit, Bulan dan Harapan
Langit Bulan dan Harapan awalnya adalah coret-coretan curhat penulis dalam lembaran-lembaran diari dan blog pribadi. Sebuah keinginan berbagi melalui tulisan, meramu kisah dan mimpi keseharian dalam bait kata sebagai pelepasan rasa yang menari-nari di kepala. Membaca kembali tulisan-tulisan ini mengusik keinginan berbagi dengan harapan membawa manfaat bagi diri dan juga orang lain. Kisah yang tersaji di buku ini mengangkat kejadian keseharian penulis. Kisahnya mungkin terkesan sangat sederhana, tapi semoga di sanalah letak daya tariknya. Tak ada kisah muluk-muluk di buku ini. Semua berangkat dari kisah harian yang tersaji sebagai kekuatan kehidupan, sebagai anak, teman, sahabat, keluarga apapun peran itu tak ada kejadian tanpa hikmah, begitulah kira-kira mafhum yang ingin tersampaikan.869. Langkah Mudah Menjadi Chef Profesional
Antara memasak dan menjadi seorang chef itu adalah dua hal yang berbeda, seperti halnya antara kemampuan menerbangkan pesawat terbang dengan menjadi seorang pilot. Menerbangkan pesawat terbang mungkin banyak orang yang bisa, tetapi tidak setiap orang yang bisa menerbangkan pesawat terbang berarti harus disebut pilot, karena ada banyak aspek yang harus dikuasai oleh seorang pilot selain sekadar bisa menerbangkan pesawat terbang. Demikian halnya dengan chef, saya sangat yakin ada banyak sekali orang yang bisa memasak, tetapi tidak setiap orang yang bisa memasak kemudian harus disebut sebagai chef. Seorang chef memang harus bisa memasak, itu pasti. Tetapi bisa memasak saja belum cukup, ada begitu banyak pengetahuan yang harus dikuasai oleh seorang chef. Pengetahuan tentang bahan makanan, gizi, tentang hygiene dan sanitasi, tentang metode memasak yang benar, cara penyajian makanan, seni memadukan warna sehingga tampilan makanan menjadi serasi, bahkan pengetahuan yang bersifat administrative managerial. Seorang chef juga harus paham tentang leadership atau kepemimpinan. Dalam buku Langkah Mudah Menjadi Chef Profesional ini dijelaskan secara gamblang apa saja pekerjaan seorang chef, bagaimana prosedur kerja di dapur modern, alat-alat apa saja yang dibutuhkan, lalu pengetahuan apa saja yang harus dipelajari oleh para calon chef profesional. Dan yang paling penting dalam buku ini juga dilengkapi dengan aneka foto yang akan mempermudah para pembaca untuk mempelajari semua aspek tentang pekerjaan seorang chef profesional. *** Buku yang sangat bagus. Mudah dicerna, komplit dan la870. Langkah-Langkah Kecil Mencari Matahari
Apalah arti embun yang kuteteskan untuk menenggelamkan perih hatimu? Sedang kau tak juga mengusir sendiri perih itu dari relung jiwa yang mengikis halus bahagia. “ Hari yang cerah!” ucapmu dengan raut wajah yang begitu jarang mampu kueja. Ya, aku pun menanggapimu dengan senyum mengembang, “ Lihatlah!” Kau arahkan pandanganku pada matahari yang menjilati embun di setiap pagi. Tawamu lepas, menerawang jauh lewat sorot matamu. Mantap menembus cakrawala mimpi. (Mengejar Matahari, Zuliana Ibrahim) Ingin rasanya aku bercumbu dengan malam. Sunyi. Kuintip bintang menggodaku dari balik daun jendela. Akh, ingin sekali aku bersinar seperti bintang. Tak pernah redup. Selalu setia menemani manusia yang sedang berhati pilu, sunyi, atau gundah. AKU HEBAT Liku jalan berhasil kutaklukkan meski peluh bercampur air mata kini telah kudapat segenggam kemenangan jangan biarkan aku tenggelam dalam luka “Aku percaya bahwa dapat adalah hasil dari mau. Kegagalan bukan akhir dari segalanya,” batinku sebelum merangkai mimpi dalam lelap. Semoga aku bisa melukis bahagia pada kanvas dunia. Dimulai dari langkah kecil. (Langkah Kecil, Anesti Rahayu)Sebelumnnya [1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8] [9] [10] [11] [12] [13] [14] [15] [16] [17] [18] [19] [20] [21] [22] [23] [24] [25] [26] [27] [28] [29] [30] [31] [32] [33] [34] [35] [36] [37] [38] [39] [40] [41] [42] [43] [44] [45] [46] [47] [48] [49] [50] [51] [52] [53] [54] [55] [56] [57] [58] [59] [60] [61] [62] [63] [64] [65] [66] [67] [68] [69] [70] [71] [72] [73] [74] [75] [76] [77] [78] [79] [80] [81] [82] [83] [84] [85] [86] [87] [88] [89] [90] [91] [92] [93] [94] [95] [96] [97] [98] [99] [100] [101] [102] [103] [104] [105] [106] [107] [108] [109] [110] [111] [112] [113] [114] [115] [116] [117] [118] [119] [120] [121] [122] [123] [124] [125] [126] [127] [128] [129] [130] [131] [132] [133] [134] [135] [136] [137] [138] [139] [140] [141] [142] [143] [144] [145] [146] [147] [148] [149] [150] [151] [152] [153] [154] [155] [156] [157] [158] [159] [160] [161] [162] [163] [164] [165] [166] [167] [168] [169] [170] [171] [172] [173] [174] [175] [176] [177] [178] [179] [180] [181] [182] [183] [184] [185] [186] Selanjutnya