Katalog Buku

Kelak kau akan tahu semuanya, dunia yang sekarang engkau perjuangkan bukanlah akhir dari segalanya. Dunia ini tidak seindah kelihatannya juga tidak semenarik yang kau dengar, karena memang dunia tidak mengharapkanmu begitu pula denganku. Jadi apapun yang kau lakukan kini tidak ada gunanya. Kamu tidak diciptakan oleh dunia tetapi hanya karuniaNya lah kamu telah dilayakkan.

Sebuah novel yang menarik untuk dibaca.

Perjalanan cinta sungguh sulit diterka. Berhenti di suatu titik. Tiap titik yang penuh warna. Terkadang di luar logika, bahkan sanggup mengetarkan rasa. Kisah cinta yang bertujuan sama: hidup, bahagia dan mati berselimutkan cinta di hati, namun ada yang tak terduga. Menghalangi cinta. Pengkhianatan tak bertepi. Benci yang keji. Akankah cinta mampu tegak berdiri dengan keyakinan yang berasal dari nurani?
Sebab kala cinta memanggil ikutilah jalannya, meski jalan cinta terjal, berliku dan mendamparkan ke titik nadir.
Jatuh Cinta, Kasmaran, Pengharapan atau Kekecewaan, adalah beragam rasa yang kerap mewarnai hidup, dan beragam rasa itu pula yang mewarnai cerita-cerita dalam buku ini.
Dengan kemampuan bertuturnya, Bona Ventura mampu merangkai berbagai rasa dan emosi itu menjadi sebuah kumpulan cerpen yang menarik dalam buku ini.
(Ira Lathief, Penulis 15 buku, termasuk Normal is Boring, Do What You Love, Love What You Do)
Cerita mengalir cepat namun tidak tergesa-gesa dalam menuntaskannya. Menyentuh hati, kaya rasa dan imajinasinya. Ringan dan sesuai untuk melepas penat dan sangat memanjakan pikiran Anda.
(Desiree, Fasilitator Nasional Pendidikan; Penulis buku karakter anak)

Love Lost adalah sebuah buku kumpulan puisi, prosa, cerita pendek, dan quotes yang ditulis selama sepuluh tahun, dari 2008 hingga 2018. Masing-masing tulisan dalam Love Lost—didampingi foto-foto dan ilustrasi—dapat berdiri sendiri tetapi memiliki benang merah yang menjadi sebuah kesatuan. Buku ini menceritakan perjalanan cinta sepasang anak remaja beranjak dewasa yang harus kandas di tengah jalan karena dibenturkan dengan hubungan jarak jauh. Pada akhirnya, Love Lost mengisahkan cerita seorang p
.jpg)
People get...
tumbled in LOVE,
caught in LUST,
stranded in HEARTBREAK.
We don’t get to choose with whom,
when
or even where.
Sometimes,
we’re nothing but slaves
of our own emotions.
We are not always able to conquer these forces,
yet we are entitled to find our solace.
So, here with some paper and ink,
I have decided to write them...

Kaulah kembang yang terlewatkan, bak Rinai di sore hari yang menghias badan senja. Yang memberi keindahan tanpa lupa tinggalkan jejak suram untuk sambut sang malam. Rinai yang terabaikan pada awalnya namun terasa begitu menyentuh akhirnya.
Itulah salah satu potongan sajak yang di tulis Rain untuk Rinai, gadis misterius yang berhasil mencuri perhatiannya. Sikap apatis juga eksklusif Rinai tak membuatnya berkecil hati untuk terus mencari tahu. Hingga di suatu senja yang tak direncanakan, keduanya bertemu. Pertemuan yang kemudian menjadi penjelas bagi tujuan hidup Rain, Rain senang untuk itu, namun di sisi lain ia harus berhadapan dengan sebuah Asosiasi yang mencekal keinginan Rinai untuk melepaskan Rain dari tanggung jawabnya sebagai pengawal. Pertemuan keduanya dengan Rinai sekaligus menjadi pertemuan terakhir dalam babak awal hidupnya, Rinai baru saja mulai bersikap baik padanya, saat tiba-tiba ia menghilang sehari setelah salah seorang petinggi Asosiasi menegur Rinai

Kubalik lukisan ini. Ada sebuah foto yang terselip di balik kanvas. Kuambil foto itu. Tanganku sontak bergetar. Seketika pandangan mataku mengabur oleh timbulnya air yang tak kuminta. Foto itu... aku masih ingat betul. Foto yang diambil saat aku dan Mas Seno berhasil mencapai puncak Gunung Semeru. Hanya ada kami di foto itu. Ya, cuma kami berdua. Foto yang menjadi saksi terikatnya jiwa kami berdua. Aku juga menemukan sesuatu yang tertulis di balik lukisan ini. Terdapat sebuah ilustrasi yang meny

Puisi adalah tulisan yang terukir indah serapan perasaan. Dengan yakin kita dapat menuangkan isi perasaan kita pada goresan tinta. Dengan puisi kita dapat bebas menuangkan buah pikir kita, perasaan resah, gundah, maupun senang yang menyelimuti diri. Puisi, serapan perasaan yang mengantarkan khayali ‘tuk indah dibaca dan dilantunkan. Dalam menulis puisi dibutuhkan imajinasi. Imajinasi yang melekat pada diri setiap insan pastilah berbeda. Itulah yang membuat puisi satu dengan yang lainnya tak sama

Tidak semua keinginan dapat kita raih
Terkadang apa yang kita kumpulkan dengan susah payah
harus kita relakan berhamburan di tanah
Namun, pemenang sejati adalah dia yang mampu mensyukuri apapun yang terjadi
Terkadang kita menuduh DIA bisu, karena DIA tak segra menjawab
Terkadang kita menuduh DIA tuli, karena DIA sepertinya tak mendengar
Terkadang kita menuduh DIA jahat, ketika DIA mengambil yang baik
padahal sesungguhnya DIA sedang menggantinya dengan yang terbaik
Masalahnya hanyalah masalah waktu, seandainya kita mau sedikit bersabar
kita kan melihat waktu-NYA pastilah yang terindah
DIA tak meminta apapun dari kita, DIA hanya meminta kita mempercayai-NYA dengan sepenuh hati
Dengarkan apa yang di katakan-NYA :
“ Oleh karena engkau berharga di mata-KU dan mulia dan AKU ini mengasihi engkau “ (YESAYA 43:4a)
“Lihat, AKU telah melukiskan engkau di telapak tangan-KU” (YESAYA 49:16a)
Kau dan aku terlukis di telapak tangan Sang BAPA.

Menjadi pemenang dalam Event LeutikaPrio “BookYourBlog” menyebabkan tidak ada alasan untuk mundur dalam menyebarkan ilmu seputar Kedokteran Gigi dan Mulut yang diharapkan berguna bagi siapa pun.