Katalog Buku
911. Mah, Inikah Tuhan? (Tuhan dalam Pengenalan dan Pengajaran Anak-anak)
Banyak orang beranggapan proses terbentuknya konsep Tuhan pada anak terjadi karena adanya "pengalihan" gagasan dari orang dewasa kepada anak. Padahal, tidak semudah itu, konsep Tuhan adalah konsep dengan "kerumitan" yang tinggi yang bisa dipastikan untuk membentuknya butuh proses yang kompleks. Dalam buku ini, Anda akan diajak untuk memahami bagaimana konsep Tuhan pada seorang anak terbentuk beserta dinamika terbentuknya. Buku yang merupakan hasil olahan penelitian untuk mendapatkan gelar sarja912. Mahasiswa Setengah Blogger
Blog sebagai media publikasi sangat erat dengan mahasiswa. Ilmu-ilmu yang didapat di kampus dapat dirangkum dan ditulis sebagai perpustakaan online, membagi ilmu pengetahuan, dan passive income. Tidak hanya itu saja, dengan memiliki blog juga meningkatkan personal branding blogger di internet. Namun, di satu sisi, seringkali blog-blog dengan materi yang bagus disajikan dalam bentuk format penulisan yang berantakan, tampilan blog yang acak-acakan, serta manajemen blog yang tidak dikelola dengan913. Mahir CorelDRAW Dalam 4 Hari
Buku ini diperuntukkan bagi yang benar-benar baru belajar CorelDRAW (pemula) supaya bisa belajar sendiri dan bisa menguasainya dengan cepat. Oleh karena itu tiap materi sudah dibagi dalam 4 hari.914. Maisuta
Seorang gadis manis bernama Tasya, hidup dengan penuh penderitaan. Tiap hari ia harus merasakan penderitaan yang bertubi-tubi. Sebelum akhirnya ia bertemu dengan seorang lelaki, yang selalu ada untuknya dan membantunya. Kisah hidupnya semakin rumit ketika semua orang yang ia sayangi pergi meninggalkannya. Namun ia tak pernah menyerah, ia selalu berusaha, dan ia melewati hari-harinya dengan senyuman.915. Make a Wish
Di ujung jalan, Inu selalu menunggu Ita seperti biasa setiap pukul 17.30 sore. Sambil berjalan menuju ke sebuah pohon besar mereka kerap bergurau bersama. Tanpa mereka sadari, ada mobil melaju di seberang jalan. Seorang anak laki-laki memperhatikan keceriaan Ita dan Inu yang tertawa riang di bawah pohon besar yang sangat rindang. Nama anak tersebut adalah Indra Petualangan tiga anak yang bersahabat sejak kecil dan memiliki cita-cita yang digantungkan di atas pohon senja milik mereka. Hingga akhirnya memiliki sebuah ritual mengasyikkan. Hmmm… ritual apa saja yang dilakukan oleh Ita, Inu, dan Indra dari atas pohon senja itu? Dan, harta karun apa yang membuat ketiganya bersemangat mengejar impian? “…Novel ini mempunyai banyak pesan yang mendalam, tidak takut untuk bercita-cita setinggi-tingginya, tidak mudah berputus asa dan menjaga persahabatan…” (Silvani Habibah, Blogger dan Penulis Antologi Love Journey: Ada Cinta di Tiap Perjalanan) “Make a Wish itu buat kita tahu ketika bermimpi itu menjadi hak siapa saja, tak memandang apapun dan siapapun.” (Meryl Dwi Susanti, Pendidik Anak Usia Dini) “…Membaca karya Make a Wish ini, juga menyadari ingatan untuk senantiasa mensyukuri setiap ritme kebersamaan” (Syafbrani, Penulis dan Penikmat Dunia Literasi)916. Mala Nazadon
Pernah, tebersit di dalam hati untuk merengkuh senja jingga yang berkilau diiringi pertalian awan putih; mengundang untuk melukis seraut wajah yang pernah dicintai dalam diam. Juga, pernah memendam suatu asa untuk bisa memeluk rembulan purnama bila kesepian merajam jiwa. “Indah dan syahdu. Bahkan, resonansi yang dicipta oleh kisah cinta dalam buku ini masih akan terus membuaimu dari hari ke hari. Sebuah buku dengan kisah-kisah yang everlasting dalam ingatanmu.” (Sahid Salahudin, Penggila Sastra917. Malaikat tak Bersayap
Konon pada kita, Tuhan selalu menyediakan jendala yang Ia telah buka satu daun jendelanya. Kemudian Ia akan memberikan kesempatan pada kita untuk membuka satu yang masih tertutup. Tinggal, apakah kita masih mau untuk berusaha membukanya, atau membiarkannya tetap tertutup, dan melalaikan kesempatan itu. Allah Maha Pemberi itu begitu penuh kasih sayang tiada tandingannya, memberikan kita kemampuan dan kesempatan untuk menyelami makna yang memang harus bisa kita dapatkan, dari hanya sekedar hidup dan bernafas. Memberikan banyak ruang lowong agar kita pun menjadi pandai, tidak hanya meniru, membeo, atau bahkan tidak punya pilihan sama sekali.918. Malaikat Tanpa Sayap
Romero Ananda adalah sosok yang hampir sempurna bagi kebanyakan orang yang melihatnya. Ia tampan, pintar, mempunyai bisnis mandiri, dan dia adalah anak tunggal pengusaha sukses. Sayangnya, semua itu tidak cukup membuat Romero hidup bahagia. Sejak kecil ia dirawat pengasuhnya, yang membuatnya tidak memiliki hubungan yang harmonis dengan orangtuanya. Dia pun terbiasa hidup hanya sekedar untuk membentuk sebuah image! Dalam kekosongannya, ia bertemu dengan Mediva. Mediva memberi pengaruh sangat kuat, karena wanita itu penuh dengan segudang kata positif. Ia bak Malaikat Tanpa Sayap. Kebersamaan mereka akhirnya membuat Romero dapat menikmati kebahagiaan, dan membagi kebahagiaan itu. Bahkan, Romero bisa mempercayai bahwa cinta itu ada.. Tapi, kebersamaannya dengan Mediva tidak bisa berlangsung lama. Ternyata Mediva sedang sekarat! Dunia Romero terasa diombang-ambingkan dengan kenyataan itu. Romero kecewa karena ia hanya diberi kesempatan sejenak untuk menikmati kebahagiaan. Tapi.. siapakah sesungguhnya sosok Malaikat Tanpa Sayap yang mampu menolongnya tetap menikmati kebahagiaan itu??919. Malam Tangisan Hujan
Kumpulan Cerita Pendek ini berisi 12 cerita pendek dari empat penulis. Setiap penulis membawa tema beragam dan bahasa yang mudah dicerna.920. Malam Tanpa Gelap
Malam, batasan untuk keheningan memecah keramaian. Obrolan penghuni, raungan kendaraan, udara kotor yang sendu, lampu temaram gang-gang sempit, begitu pula cerita disetiap sudutnya. Jingga menghitung lembar demi lembar jeripayahnya dengan pasti, berikut dengan kepingan recehnya. Kemudian ia berpikir sebentar, lalu mengulangnya lagi. Ia mendesah pasrah, malam ini Ia tak mendapatkan begitu banyak uang. Lima belas ribu, cukup apa ? “Perasaan tadi banyak yang ngasih, deh ? Kok Cuma dapet segini sih ?” Jingga mengacak rambutnya frustasi, “gimana bisa beliin tas buat si Nila ?” Jingga bangkit berdiri, lalu mengangkat gitar usangnya yang sedari tadi bersandar pada sebuah rolling door toko emperan yang sudah sedari tadi tutup. Malam senin, pikirnya. Besok sekolah dan waktu sekarang sudah menunjukkan pukul 11 lewat 10 malam. Nila mungkin sudah tidur, tapi tidak menutup kemungkinan Nila lapar. Pasti dia belum makan, toh Jingga tau persis kalau di rumahnya tidak ada apa-apa untuk dimakan sehabisSebelumnnya [1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8] [9] [10] [11] [12] [13] [14] [15] [16] [17] [18] [19] [20] [21] [22] [23] [24] [25] [26] [27] [28] [29] [30] [31] [32] [33] [34] [35] [36] [37] [38] [39] [40] [41] [42] [43] [44] [45] [46] [47] [48] [49] [50] [51] [52] [53] [54] [55] [56] [57] [58] [59] [60] [61] [62] [63] [64] [65] [66] [67] [68] [69] [70] [71] [72] [73] [74] [75] [76] [77] [78] [79] [80] [81] [82] [83] [84] [85] [86] [87] [88] [89] [90] [91] [92] [93] [94] [95] [96] [97] [98] [99] [100] [101] [102] [103] [104] [105] [106] [107] [108] [109] [110] [111] [112] [113] [114] [115] [116] [117] [118] [119] [120] [121] [122] [123] [124] [125] [126] [127] [128] [129] [130] [131] [132] [133] [134] [135] [136] [137] [138] [139] [140] [141] [142] [143] [144] [145] [146] [147] [148] [149] [150] [151] [152] [153] [154] [155] [156] [157] [158] [159] [160] [161] [162] [163] [164] [165] [166] [167] [168] [169] [170] [171] [172] [173] [174] [175] [176] [177] [178] [179] [180] [181] [182] [183] [184] [185] [186] Selanjutnya