slogan leutika prio

Agar Proses Menulis Mudah dan Menyenangkan

Posted: 02-02-2012 10:38

Sender: Yesi Moci

TULISLAH APA YANG INGIN DITULIS! Kata-kata itu yang sering kudengar dari para penulis senior, memang cukup mujarab tuk merangsang “keberanian” menulisku. Karena “lima kata” tersebut (tulislah apa yang ingin ditulis), aku jadi berani menuliskan segala yang berkecamuk di benakku. Mulai dari kekecewaan, kegelisahan, kemarahan, bahkan hanya sekedar keinginan dan khayalan.

Tapi apakah cukup sampai pada menulis apa yang ingin ditulis saja?

Oh..., tentu tidak!

Jika tulisan yang kita buat di persembahkan untuk masyarakat umum, tentunya di butuhkan riset, observasi, hunting data, dan sejenisnya, agar hasil tulisannya mudah diterima oleh masyarakat luas. Kecuali jika tulisannya hanya untuk konsumsi pribadi saja, ya cukup menulis apa yang ingin ditulis saja!

Lantas, tulisan yang bagaimana dan yang seperti apa sih yang mudah diterima oleh masyarakat luas?

Hmm...masih ingatkah Anda dengan lagu “Duit”-nya Endang Kurnia? Itu tuh, lagu dangdut yang sempat booming di tahun 2005-an. Atau, bagi masyarakat Sunda--Bandung khususnya--tahu kan lagu “Hayang kawin”-nya Kang Kun-kun? (hayang kawin=pengen nikah). Lagu tersebut sempat booming juga di tahun 2009-an.

Mengapa kedua lagu tersebut bisa sampai booming? Hingga dilantunkan di mana-mana. Oleh para orangtua maupun anak muda. Tak di jalanan, tak di Bus, tak di rumah-rumah, tak di pasar-pasar. Kadang juga di kamar mandi ataupun di tempat-tempat mengantri.

Menurut analisis sederhanaku, karena kedua lagu tersebut temanya sangat dekat sekali dengan masyarakat.

Yang pertama lagu “Duit”. Siapa sih yang nggak kenal dengan si Duit? Hampir bisa dipastikan 99,99% orang butuh duit. Mau beli makanan kudu pake duit, sekolah duit lagi, berobat duit juga, bahkan seorang Gayus mafia pajak yang tengah menjadi tahanan pun tetap bisa pelesiran ke Bali, karena duit! Sehingga begitu mendengar kata “duit” di lantunkan, telinga-telinga masyarakat langsung bangun. Karena mereka semua tahu bagaimana dan seperti apa duit.

Begitu juga dengan lagu “Hayang Kawin”, semua orang pasti pengen kawin kan? Terutama yang masih mojang dan jejaka. Juga yang sudah duda atau pun janda. Malahan yang sudah beristri dua juga tetap aja ada yang pengen kawin lagi! Karenanya, begitu Kang Kun-kun melantunkan “hayang kawin…win…win…hayang kawin…” (pengen nikah…kah…kah…pengen nikah…), masyarakat yang merindukan pernikahan, reflek senyum-senyum sendiri dan secara tidak sadar, kadang bibirnya ikut bergerak bersenandung karena apa yang dilantunkan oleh Kang Kun-kun, seolah mewakili perasaan si orang yang pengen nikah tersebut.

Dari pemaparan di atas, kita jadi tahu kan apa yang harus kita tulis agar tulisan kita bisa diterima oleh masyarakat luas?Yakni tulislah sesuatu yang dekat dengan masyarakat.

Nah…, setelah kita tahu apa yang harus kita tulis, sekarangbagaimana agar proses menulis bisa cepat dan menyenangkan?

Jawabannya, kondisikanlah diri senyaman mungkin. Jangan tanya pada saya kondisi bagaimana yang tepatnya! Sebab hanya Anda sendirilah yang tahu kondisi ternyaman bagi Anda.

Namun…, bila Anda kekeh-sumekeh, baiklah saya bocorkan rahasianya.

Setiap hendak menulis, biasanya saya mengkondisikan diri seperti seorang yang sedang jatuh cinta (ehem…ehem…garuk-garuk tenggorokkan  dulu. ^_^). Betul sobat! SERIUS!!! Itulah senjata yang cukup ampuh untuk membangkitkan gairah menulisku selama ini.

Betapa tidak, jika sedang jatuh cinta, hari-hari Anda menjadi berbunga-bunga bukan? Wajah rasanya berseri-seri terus, dan melakukan apapun jadi tambah bersemangat.

Nah yang kumaksud, seraplah semangatnya.

Bila untuk berjumpa dengan orang yang dicinta Anda mencari-cari tempat yang nyaman untuk bisa berdua, untuk menulis kenapa tidak? Anda bisa menulis di taman, di sawah, di Perkebunan Teh, atau mungkin di Rumah Kaca. Yang terpenting, tempat-tempat tersebut nyaman buat menulis Anda.

Its oke. Happy writing, ya…

Pesan terakhir dariku, menulislah dari hati, maka akan sampai kehati. Apalagi jika menulisnya untuk orang nomor satu dihati, dijamin akan cepat bersatu tuh dua hati ^_^

Meski saya sadar betul minim sekali pengetahuan yang saya miliki untuk menguntai kata demi kata yang diharapkan bermakna dan berguna untuk Anda semua, tapi kalau tidak berbagi kurang afdol rasanya. Karena dengan berbagi, setidaknya saya--merasa--menjadi lebih berarti. Dan semoga bermanfaat, ya…

(Artikel ini pernah dimuat di majalah ISMA--Majalah Pelajar Cianjur--)
Sumber: www.yesimoci.com 


Share |
Leutika Leutika